Aksi Buruh Tolak Kenaikan Upah Minimum 2026 Digeser Pekan Depan

Kamis 20 Nov 2025, 16:45 WIB
Demo buruh nasional batal digelar pekan ini. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Demo buruh nasional batal digelar pekan ini. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aksi unjuk rasa buruh nasional batal digelar pekan ini, Sabtu, 22 November 2025.

“Karena tanggal 22 itu hari libur, istana dan DPR juga libur. Maka diputuskan aksi serempak dilakukan 24 November,” kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal dalam keterangannya, Kamis, 20 November 2025.

Menurut Iqbal, unjuk rasa digelar dalam rangka menolak rencana kenaikan upah minimum 2026 versi pemerintah yang diperkirakan hanya naik sekitar Rp90 ribu per bulan.

Perhitungan itu berasal dari inflasi 2,65 persen dan pertumbuhan ekonomi 6,12 persen dalam periode Oktober 2024 hingga September 2025. Dengan formula sesuai Putusan MK No. 168/2024, kenaikan UM 2026 hanya sekitar 3,75 persen.

Baca Juga: Buruh Desak UMP Jakarta Naik Jadi Rp6 Juta, Pemprov DKI Tunggu Permenaker

“Rata-rata upah minimum nasional sekitar Rp3 juta. Jadi kenaikannya tidak lebih dari Rp90 ribu per bulan. Ini mengembalikan rezim upah murah,” ujarnya.

Ia menuturkan, kaum buruh mengajukan tiga opsi kenaikan upah yang bisa dinegosiasikan, yakni tuntutan awal sebesar 8,5-10,5 persen, usulan 7,77 persen dari formula inflasi dan indeks tertentu, serta minimal 6,5 persen yang merujuk pada keputusan Presiden Prabowo Subianto tahun sebelumnya.

"Pemerintah terkesan mengabaikan kepentingan buruh dan memaksakan formula yang terlalu rendah sehingga berpotensi menurunkan daya beli pekerja," ucapnya.

Iqbal mengatakan, aksi pekan depan digelar serentak di berbagai kota industri. Di Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana Negara atau DPR , dengan perkiraan massa mencapai 15 ribu buruh.

Ilustrasi demo buruh. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Sementara itu, massa bergerak ke Gedung Sate, Kota Bandung, lalu Kantor Gubernur Banten, Serang dan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang. Aksi di Surabaya dipusatkan di Kantor Gubernur Jawa Timur dengan jumlah peserta yang ditaksir lebih dari 10 ribu buruh.

Aksi serupa akan berlangsung di Batam, Banjarmasin, Samarinda, Banda Aceh, Medan, Bengkulu, Pekanbaru, Makassar, Morowali, Manado, Konawe, Ternate, Ambon, Mimika, Merauke, Kupang, Lombok, serta berbagai kota industri lainnya.


Berita Terkait


News Update