JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah warga Jakarta menyoroti kondisi ruang terbuka hijau (RTH) yang terbengkalai serta minim penerangan, sehingga rentan disalahgunakan, terutama pada malam hari.
Warga menilai, keberadaan RTH sangat bermanfaat, namun tanpa pengawasan yang memadai, taman-taman kota justru berubah menjadi tempat aktivitas negatif yang meresahkan masyarakat.
Kurnia Ibadillah, 25 tahun, warga Kelapa Gading, Jakarta Utara yang menyayangkan banyak taman yang tidak terurus sehingga rawan disalahgunakan, terutama pada malam hari.
“Sayang aja kalau tamannya nggak diurus. Jadi orang banyak yang datang ke taman malam-malam dengan tujuan yang malah jadi tempat mesum,” ujar Kurnia saat di wawancarai Poskota, Sabtu, 15 November 2025.
Baca Juga: Pengamat Tata Kota Sebut 4 Penyebab RTH di Jakarta Rawan Disalahgunakan
Menurutnya, tugas Pemprov DKI bukan hanya membangun RTH, tetapi juga memastikan taman tersebut berfungsi dengan benar dan aman untuk masyarakat.
“Kami berharap Pemprov tidak hanya fokus membuat RTH, tetapi juga memastikan keberlanjutan fungsinya,” katanya.
Lebih lanjut, Kurnia menyebut, jika dikelola dengan baik, RTH bisa menjadi ruang publik yang benar-benar bermanfaat.
“Bila dikelola dengan benar, RTH bisa jadi ruang yang bermanfaat dan aman bagi semua, bukan jadi sarang masalah sosial baru,” ungkap Kurnia.
Sementara itu, Annisa Sidqi, 24 tahun, mengaku, sangat mendukung program penambahan RTH yang dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, kondisi udara Jakarta yang semakin tercemar membuat kehadiran ruang terbuka hijau menjadi kebutuhan mendesak.
“Programnya setuju banget, apalagi di Jakarta udaranya sudah benar-benar tercemar parah sama polusi kendaraan. Jadi, RTH bisa memperbaiki siklus udara,” ujar Annisa.
Selain untuk kualitas udara, Annisa menilai keberadaan taman juga memberi ruang aman bagi anak-anak untuk beraktivitas di luar rumah.
“Di ibukota kan lahan luas buat anak bermain sudah jarang banget. RTH bisa bikin anak aktif di luar tanpa gadget, nambah memori anak juga, kayak zaman kita dulu,” ucap Annisa.
Menurutnya, taman juga dapat dimanfaatkan oleh lansia untuk berolahraga dan menjadi ruang rekreasi gratis bagi masyarakat umum.
“Banyak banget manfaatnya,” kata Annisa.
Meski demikian, Annisa mengaku prihatin karena tidak semua warga bisa memanfaatkan taman dengan baik. Ia menilai sebagian masyarakat belum memiliki kesadaran kolektif untuk menjaga fasilitas publik.
“Pemerintahnya sudah bagus, tapi masyarakatnya aja yang minus. Pasti ada aja yang seenaknya, yang nggak bisa lihat hal positif,” ungkap Annisa.
Baca Juga: Pemkot Jakbar Bersihkan Lokasi RTH yang Diduga Jadi Tempat Maksiat Sesama Jenis di Daan Mogot
Ia juga menyarankan agar pemerintah menetapkan jam operasional taman dan memperketat penjagaan di malam hari.
“Menurut gue harus dijagain, atau ada jam tutupnya kayak maksimal sampai jam setengah 10. Harus dikasih pengamanan security yang keliling taman biar nggak ada yang bikin hal negatif,” kata dia.
Selain itu, dia mengaku heran saat Pemda Jakarta menetapkan jam operasional selama 24 jam bagi sejumlah taman di Jakarta.
“Lagian ngapain orang ke taman jam 12 malam, jam 1 pagi?” tegas dia. (cr-4)
