Kebijakan Baru Purbaya Bikin Heboh: Apa Sebenarnya Redenominasi Rupiah Itu?

Selasa 11 Nov 2025, 10:40 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa  memberikan keterangan pers APBN KiTa di Jakarta, Senin, 22 September 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan pers APBN KiTa di Jakarta, Senin, 22 September 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

POSKOTA.CO.ID – Belakangan ini redenominasi rupiah menjadi isu yang ramai dibahas.

Pasalnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa berencana melakukan redenominasi rupiah pada tahun 2027 mendatang.

Rencana tersebut ia ungkap melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029.

Lantas, apa sebenarnya redenominasi rupiah? Apa manfaat dan kekurangannya? Simak di sini!

Baca Juga: Tak Sekadar Hilangkan Nol, Ini 4 Manfaat Besar Redenominasi untuk Masa Depan Ekonomi RI

Apa itu redenominasi rupiah?

Dilansir melalui situs resmi Sahabat Pegadaian, redenominasi adalah proses mengubah nilai nominal atau nilai nominal tercetak dari suatu mata uang.

Ini biasanya dilakukan untuk mengatasi inflasi atau untuk mengubah struktur ekonomi suatu negara.

Redenominasi juga dapat dilakukan untuk mengubah struktur ekonomi suatu negara.

Baca Juga: Rupiah Menyederhana: Rp1000 Jadi Rp1, Pemerintah Pacu Rencana Redenominasi Selesai 2027

Jika suatu negara ingin mengubah sistem moneter dari sistem yang didasarkan pada mata uang lokal ke sistem yang didasarkan pada mata uang asing, maka redenominasi dapat dilakukan untuk mengubah nilai nominal mata uang lokal.

Sebagai contoh, ketika suatu negara mengalami inflasi tinggi, nilai mata uangnya akan terus menurun.

Untuk mengatasinya, pemerintah dapat menerapkan redenominasi dengan mengurangi jumlah digit pada nominal mata uang.

Misalnya, jika sebelumnya nilai tukar 1 dolar AS adalah Rp 15.000,00, maka setelah redenominasi dapat menjadi Rp 1.500,00.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Dampaknya untuk Masyarakat?

Dengan cara ini, nilai nominal mata uang menjadi lebih kecil, namun nilai riilnya tetap sama dan tidak terus merosot akibat inflasi.

Manfaat redenominasi

Masih dilansir melalui situs Sahabat Pegadaian, berikut manfaatnya:

  1. Menghilangkan inflasi yang tinggi: Jika inflasi terlalu tinggi, maka nilai mata uang akan terus menurun dan menyebabkan harga barang dan jasa yang terus naik. Dengan redenominasi, nilai mata uang dapat dikurangi sehingga inflasi dapat ditekan.
  2. Memudahkan transaksi: Nilai mata uang yang terlalu tinggi dapat membuat transaksi menjadi rumit karena harus menggunakan pecahan yang kecil. Dengan redenominasi, nilai mata uang akan lebih kecil sehingga lebih mudah untuk melakukan transaksi.
  3. Meningkatkan kepercayaan terhadap mata uang: Jika mata uang memiliki nilai yang terlalu rendah, maka orang akan cenderung tidak mempercayainya. Dengan redenominasi, nilai mata uang akan menjadi lebih tinggi sehingga kepercayaan terhadap mata uang akan meningkat.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Dampaknya untuk Masyarakat?

Kekurangan redenominasi

  1. Menyebabkan kebingungan: Redenominasi dapat menyebabkan kebingungan bagi masyarakat karena harus menyesuaikan diri dengan nilai mata uang yang baru.
  2. Menyebabkan kecurangan: Redenominasi dapat menyebabkan kecurangan bagi orang-orang yang mencoba mengambil keuntungan dari konversi mata uang yang baru.
  3. Biaya yang tinggi: Redenominasi dapat menyebabkan biaya yang tinggi karena harus mencetak uang baru dan mengubah sistem keuangan yang ada.

Demikian informasi mengenai redenominasi rupiah yang belakangan menjadi isu nasional.


Berita Terkait


News Update