Pihak Proyek Tol Japek II Buka Suara setelah Tiga Bocah Tewas Tenggelam di Kubangan Galian

Rabu 05 Nov 2025, 20:05 WIB
Lokasi galian proyek Tol Japek II yang menjadi TKP tiga bocah tewas akibat tenggelam di kubangan galian di Desa Ciledug-Tamansari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Lokasi galian proyek Tol Japek II yang menjadi TKP tiga bocah tewas akibat tenggelam di kubangan galian di Desa Ciledug-Tamansari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Terkait lokasi kejadian, Agung menjelaskan bahwa kubangan tempat korban tercebur sebenarnya merupakan saluran air yang baru digali.

“Galian itu memang untuk pekerjaan saluran air dan pagar panel. Tapi karena hujan terus-menerus, dan di sebelum tempat galian itu ada box, jadi alternatif kami buang dulu ke arah sana," ungkap Agung

Agung juga mengakui bahwa saat kejadian, petugas patroli belum tiba di lokasi.

“Pas kejadian itu sekitar jam satu siang, petugas patroli belum melihat anak-anak bermain di area tersebut. Begitu mendapat laporan ada anak hilang, kami langsung ke lokasi,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, pihak proyek akan menambah petugas keamanan serta memperkuat pagar pembatas di sekitar area galian agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami sudah koordinasi dengan kepala keamanan untuk memperketat penjagaan dan menambah sekuriti di titik rawan,” ujarnya.

Sebelumnya, Tiga bocah laki-laki masing-masing berinisial RF 7 tahun, RD 7 tahun, dan CBT 8 tahun, ditemukan tewas tenggelam di lubang galian proyek Tol Jakarta–Cikampek (Japek) II sisi selatan.

Kapolsek Setu, AKP Usep Aramsyah, menjelaskan pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 14.25 WIB terkait adanya tiga anak yang tenggelam di area proyek tersebut.

Baca Juga: Diduga Panik Dibubarkan Warga, Pelaku Tawuran Tewas Tenggelam Usai Loncat ke Kali Cengkareng

“Kronologinya, sebenarnya ada empat anak yang bermain air di galian saluran, tapi satu di antaranya tidak ikut berenang. Di lokasi ada kubangan sedalam sekitar 1,8 meter, sementara genangan air di sekitarnya rata-rata hanya 50 sentimeter,” ujar Usep.

Usep mengatakan, area proyek sebenarnya sudah dilengkapi standar pengamanan dan imbauan agar warga tidak mendekat. Namun, posisi pemasangannya dinilai kurang tepat.

“Berdasarkan hasil olah TKP, memang sudah ada himbauan untuk tidak mendekat ke area proyek. Tapi kami melihat pemasangannya tidak berada tepat di lokasi yang berbahaya, melainkan sekitar 50 sampai 100 meter dari titik kejadian,” ungkapnya.


Berita Terkait


News Update