Melihat Antusiasme Siswa SD di Tambora Jakbar Pilih Menu Makan Gratis di Kantin Sekolah

Rabu 05 Nov 2025, 17:38 WIB
Siswa di SD Negeri 01 dan 03 Pagi, Tambora, Jakarta Barat, saat menukarkan kupon makan gratis di kantin sekolah, Rabu, 5 November 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

Siswa di SD Negeri 01 dan 03 Pagi, Tambora, Jakarta Barat, saat menukarkan kupon makan gratis di kantin sekolah, Rabu, 5 November 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

TAMBORA, POSKOTA.CO.ID - Bel istirahat telah berbunyi, ratusan siswa SD Negeri 01 dan 03 Pagi di Tambora, Jakarta Barat, langsung bergegas menuju kantin sekolah sambil membawa tempat makan dan minum.

Mereka langsung menyerbu sembilan kantin di sekolah itu yang sudah siap dengan hidangannya masing-masing. Ada yang menjual soto mi, chicken katsu, hingga roti sandwich isi daging dan sayuran.

Dengan tertib, para siswa SD ini dengan sabar menanti makanan gratis yang disajikan di kantin tersebut. Satu anak mendapatkan satu kupon untuk bisa makan gratis.

Program makan gratis di sekolah ini diinisiasi oleh organisasi Matahari Pagi Indonesia (MPI) bersama dengan pengusaha Jusuf Hamka atau dikenal Babah Alun.

Sebanyak 279 siswa SD Negeri 01 dan 03 Pagi setiap harinya mendapatkan makan gratis dengan menu yang bisa mereka pilih sesuka hati di kantin sekolah. Yang pasti makanan yang disajikan pedagang dijamin higienis.

Baca Juga: Orang Tua Murid di Jakbar Terima MBG jika Dimasak Kantin Sekolah

Program makan gratis di sekolah ini sudah berjalan selama empat bulan. Selama prosesnya, siswa, orang tua murid, hingga pedagang di kantin, sangat mendapatkan manfaatnya.

Suci selalu orang tua murid mengaku, dirinya sebagai orang tua sangat terbantu dengan adanya program makan gratis ini. Dia menyebut jadi bisa mengontrol untuk mengkonsumsi makanan.

"Sangat membantu ya, jadi anak makannya enggak kemana-mana, bisa kekontrol. Tahu makanan di kantin, makanannya sehat," kata Suci kepada wartawan saat ditemui, Rabu, 5 November 2025.

Dijelaskan Suci, siswa di sekolah ini diberikan kupon makan gratis di kelas. Setelah bel istirahat, siswa bisa langsung menukarkan kupon makanan di kantin sekolah.

Ibu rumah tangga ini mengaku sangat terbantu karena tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk anaknya selama di sekolah. Ia menyebut si anak juga jadi bisa menabung.

"Senang juga sih dia (anaknya), jajannya kurang jadi uang jajannya bisa ditabungin kalau anak saya paling suka makan soto sama mie," ungkapnya.

Siswa di SD Negeri 01 dan 03 Pagi, Tambora, Jakarta Barat, saat menukarkan kupon makan gratis di kantin sekolah, Rabu, 5 November 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

Kepala Sekolah SD Negeri 01 Pagi, Harisa Mayati berujar, orang tua termasuk siswa begitu juga pedagang kantin sangat menyambut baik program makan gratis di sekolah ini.

Adapun, siswa setiap harinya mendapat kupon senilai Rp5.000 per hari dan ditukarkan di kantin sekolah.

“Anak-anak membawa tempat makan dari rumah. Saat jam istirahat, mereka menukarkan kupon dan wadahnya diisi makanan oleh penjual kantin,” kata Harisa.

Dikatakannya, langkah ini bukan hanya memudahkan distribusi makanan, tapi juga mengajarkan disiplin dan pengurangan sampah plastik di lingkungan sekolah.

"Jadi pada bawa tempat makan sendiri agar mengurangi sampah plastik," ucap dia.

Adapun menu yang disajikan di kantin bervariasi, mulai dari soto mie, nasi goreng, chicken katsu, nasi kuning, nasi uduk, batagor, hingga sandwich isi daging dan sayur.

Semua makanan yang disajikan oleh pedagang kantin, dimasak pagi hari agar tetap fresh dan disukai anak-anak.

Untuk memastikan keamanan pangan, setiap kantin telah dibina oleh Puskesmas dan menempelkan hasil uji gizi di area dagang masing-masing.

Baca Juga: Cegah Keracunan Makanan, BGN Latih Ratusan Relawan MBG di Kota Cilegon

“Nilai gizinya sudah diukur dan diverifikasi oleh Puskesmas. Jadi aman dikonsumsi anak-anak,” tambah Harisa.

Yanti, 45 tahun, pedagang kantin memastikan olahan makanannya yang disajikan untuk siswa seperti roti sandwich, dipastikan masih fresh dan higienis.

Sebab ia sendiri membuat roti tersebut sejak pagi, hanya beberapa jam saat siswa mulai memasuki jam istirahat.

"Kami juga ada sertifikasi dari Kemenkes, jadi makanan yang kami sajikan juga baru, orang tua murid juga bisa lihat langsung makanannya," ungkapnya.


Berita Terkait


News Update