Banjir di Sukatani Bekasi Mulai Surut, Warga Terdampak Capai 1.810 KK

Selasa 04 Nov 2025, 20:00 WIB
Suasana rumah warga di Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, dilanda banjir, Selasa, 4 November 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Suasana rumah warga di Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, dilanda banjir, Selasa, 4 November 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

SUKATANI, POSKOTA.CO.ID - Banjir di wilayah Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, berangsur surut seusai empat hari terendam.

Camat Sukatani, Agus Dahlan menjelaskan, banjir disebabkan tanggul jebol hingga luapan Kali Cikarang di Desa Sukamanah, RT 02/RW 05, tidak tertampung, Sabtu, 1 November 2025.

“Alhamdulillah, kondisi saat ini debit air Kali Cikarang sudah mulai agak surut dibanding hari Sabtu dan Minggu kemarin. Untuk yang terdampak itu kurang lebih ada 1.810 kepala keluarga,” kata Agus di Kantor Desa Sukamanah, Rabu, 4 November 2025.

Atas kejadian tersebut, pemerintah setempat langsung berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bekasi dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk memperbaiki tanggul jebol.

Baca Juga: BPBD Bekasi Tetapkan Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 2026

“Alhamdulillah, dari BNPB pun turun langsung membantu kami. Karena memang sudah sangat banyak warga yang terdampak. Bantuan juga datang dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas berupa logistik serta obat-obatan,” jelas Agus.

Selain itu, ia menyebutkan, Kementerian Sosial turut menyalurkan bantuan berupa selimut, matras, dan veldbed bagi pengungsi.

Agus mengungkapkan, wilayah Sukatani memang kerap dilanda banjir karena berada di bantaran Kali Cikarang. Namun, peristiwa kali ini disebutnya sebagai yang terparah.

Menurutnya, dua wilayah paling terdampak, adalah Desa Sukarukun dan Sukamanah. Penyebab utama banjir di daerah tersebut berasal dari luapan air Kali Cikarang serta jebolnya beberapa titik tanggul di Kali Srengseng Sukatani.

Baca Juga: Angin Kencang Terjang Bekasi, Atap Rumah dan Tenda Hajatan Warga Berterbangan

“Ini yang paling parah sepanjang sejarah. Salah satu penyebabnya, di Bendungan Srengseng Hilir atau BSA 0 sedang ada pengerjaan dari Dinas Bina Marga. Pintu airnya tidak berfungsi, sehingga air dari Kali Cikarang langsung mengalir deras ke Kali Srengseng Hilir,” tutur dia.


Berita Terkait


News Update