Layanan belum Maksimal, Pengguna Anggap Kenaikan Tarif TransJakarta Kurang Tepat

Rabu 29 Okt 2025, 20:23 WIB
Warga menunggu kedatangan bus di Halte Transjakarta CSW, Melawai, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Oktober 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Bilal Nugraha Ginanjar)

Warga menunggu kedatangan bus di Halte Transjakarta CSW, Melawai, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Oktober 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Bilal Nugraha Ginanjar)

Selain itu, dikatakan Puspita, pihak TransJakarta juga harus meningkatkan keamanan di dalam armada bus.

"Tingkat keamanan di dalam bus juga kalau bisa diperhatikan lagi," ujarnya.

Puspita juga turut meminta agar armada bus TransJakarta juga turut ditambah.

"Karena di beberapa halte tuh kita masih harus nunggu lama banget untuk kedatangan armadanya," kata dia.

Ia menegaskan bahwa kenaikan tarif hanya akan diterima warga bila diiringi dengan peningkatan nyata di lapangan.

"intinya kalau tarif naik, semua aspek dari halte sampai busnya juga wajib dibikin lebih nyaman buat warganya," ujar Puspita.

Jika tarif benar-benar naik, Puspita bahkan, mengaku, berpotensi berpindah moda transportasi ke Kereta Rel Listrik (KRL) yang dianggap lebih terjangkau dan efisien.

"Kemungkinan akan pindah ke KRL ya karena tarif KRL jadi jauh lebih murah daripada TJ," katanya.

Pendapat serupa disampaikan Michelle Angella, 26 tahun, warga Jakarta yang juga rutin menggunakan TransJakarta untuk aktivitas sehari-hari.

Ia menilai wacana kenaikan tarif TransJakarta tidak tepat di tengah kondisi ekonomi yang masih sulit.

Baca Juga: Kenaikan Tarif TransJakarta, DPRD Jakarta Minta Disesuaikan Kemampuan Masyarakat

"Kurang setuju, karena dengan naiknya harga tarif TransJakarta juga mempengaruhi dari sisi ekonomi kita. Tidak semua pekerja mendapatkan gaji sesuai UMR (UMR Jakarta Rp5.396.761)," kata Michelle.


Berita Terkait


News Update