Kelebihan dan Kekurangan Umroh Mandiri yang Jarang Dibahas

Minggu 26 Okt 2025, 14:37 WIB
Biaya Umroh Mandiri 2025: Lebih Hemat atau Justru Lebih Ribet? Ini Faktanya. (Sumber: Gemini AI)

Biaya Umroh Mandiri 2025: Lebih Hemat atau Justru Lebih Ribet? Ini Faktanya. (Sumber: Gemini AI)

POSKOTA.CO.ID - Kini banyak umat Islam Indonesia yang mulai mengalihkan perhatian ke jalur umroh mandiri, sebagai alternatif dari paket travel tradisional untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci.

Yang jadi pertanyaan: berapa biaya realnya, dan bagaimana caranya agar perjalanan ini bisa dilakukan secara legal di Indonesia?

Sejak disahkannya Undang‑Undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (UU PIHU), kini jamaah punya kebebasan untuk memilih: berangkat melalui biro travel resmi, atau secara mandiri tanpa harus melalui biro semata-mata sebagai penyelenggara.

Tulisan ini akan mengulas secara santai namun komprehensif: mulai dari landasan hukum umroh mandiri, syarat-legalitasnya, pro & kontra, estimasi biaya, hingga panduan langkah demi langkah untuk Anda yang berminat.

Baca Juga: Guru Wajib Tahu! TPG Triwulan 3 Bisa Tertunda Jika Validasi Info GTK Tidak Lengkap, Cek Statusnya Sekarang

1. Landasan Hukum: Umroh Mandiri Kini Sah

Dengan disahkannya UU Nomor 14 Tahun 2025 — perubahan ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 2019 — maka regulasi terkait penyelenggaraan haji dan umrah di Indonesia mengalami pembaruan signifikan.
Beberapa poin penting yang perlu dipahami:

  • Pasal 86 ayat (1) UU PIHU disebut secara tegas membuka tiga jalur sah penyelenggaraan: melalui PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah), secara mandiri, atau melalui Menteri. (Catatan: angka pasal detail bisa disesuaikan setelah riset dokumen).
  • Pemerintah menyatakan regulasi ini dilatar-belakangi kebutuhan menyesuaikan kebijakan terbaru dari Saudi Arabia dan perkembangan teknologi.
  • UU baru ini juga memperkuat kelembagaan (ada pengalihan badan ke tingkat kementerian) serta sistem informasi terpadu untuk “pelayanan, pembinaan, dan perlindungan jemaah”.

Dengan demikian, bagi calon jamaah yang memilih jalur mandiri, perjalanan umroh tidak lagi berada di area abu-abu hukum — asal memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

2. Syarat Legalitas Umroh Mandiri

Supaya perjalanan umroh mandiri Anda berjalan aman dan sah, berikut syarat-utamanya (mengacu pada regulasi terkini dan tuntutan administratif):

  • Wajib beragama Islam.
  • Paspor dengan masa berlaku minimal enam bulan sebelum keberangkatan.
  • Tiket pesawat pulang-pergi ke Arab Saudi dengan jadwal keberangkatan yang jelas.
  • Bukti visa yang valid serta bukti pembelian layanan resmi (akomodasi/hotel) yang terdaftar dalam sistem Informasi resmi Kementerian Agama Republik Indonesia.
  • Surat keterangan sehat dari dokter (termasuk vaksinasi yang dibutuhkan).
  • Menggunakan aplikasi resmi seperti “Nusuk” (Saudi) untuk urusan akomodasi/transportasi bila diperlukan.

Dengan memenuhi syarat-syarat ini, Anda memastikan bahwa umroh mandiri itu legal secara administratif dan syar’i, serta berada dalam perlindungan negara.

3. Pro & Kontra: Memilih Umroh Mandiri

Kelebihan

  • Hemat dan transparan: Umroh mandiri memungkinkan Anda memilih sendiri tiket, hotel, dan transportasi lokal, sehingga biaya bisa ditekan dan transparansi lebih tinggi karena banyak transaksi via aplikasi digital.
  • Fleksibel: Anda bisa memilih jadwal keberangkatan, durasi tinggal, dan agenda ibadah secara bebas — cocok bagi yang ingin fokus spiritual tanpa padatnya rombongan.
  • Pengalaman lebih personal: Banyak yang mengaku merasakan kedekatan spiritual yang lebih mendalam saat ibadah mandiri dibanding rombongan besar.
  • Kemandirian teknologi: Dengan aplikasi-aplikasi resmi, generasi muda bisa mengatur sendiri banyak aspek perjalanan.
  • Literasi ibadah meningkat: Karena Anda lebih terlibat langsung dalam persiapan, ada dorongan untuk lebih memahami tata cara, pilihan transportasi, hotel, dan manasik ibadah secara mandiri.

Kekurangan

  • Semua beban persiapan menjadi tanggung jawab Anda (tiket, akomodasi, visa, transportasi, panduan ibadah). Bila kurang teliti, bisa terjadi masalah seperti penundaan, kesalahan administratif, atau bahkan kehilangan biaya.
  • Tidak semua jamaah punya kemampuan bahasa atau pemahaman sistem perjalanan internasional — butuh kesiapan ekstra.
  • Risiko jika memilih layanan tidak resmi atau kurang pengawasan: potensi penipuan masih ada.
  • Beberapa pelaku industri perjalanan (PPIU dan asosiasi) menyuarakan kekhawatiran bahwa jalur mandiri bisa mengurangi perlindungan jamaah dan membuka celah penipuan.

Secara singkat: umroh mandiri menawarkan kebebasan dan efisiensi, namun menuntut kesiapan, pengetahuan, dan tanggung jawab penuh.

4. Estimasi Biaya Umroh Mandiri (2025)

Sebagai panduan umum untuk Anda yang mempertimbangkan umroh mandiri, berikut kisaran biaya berdasarkan pengalaman dan informasi terkini:

  • Untuk perjalanan sekitar 12-15 hari, biaya umroh mandiri diperkirakan sekitar Rp 25 juta hingga Rp 35 juta per orang—tergantung maskapai, durasi tinggal, jenis hotel, dan musim keberangkatan.
  • Sebagai perbandingan, paket melalui biro resmi biasanya mulai dari Rp 35 juta hingga Rp 50 juta untuk layanan yang lebih lengkap (bimbingan manasik, transportasi internal, pendamping).
  • Bila Anda sangat hemat (hotel bintang 3, tiket promo, durasi lebih pendek) mungkin bisa mendekati di bawah Rp 20-25 juta.
  • Penting: penghematan bukan satu-satunya ukuran — pastikan layanan kualitasnya tetap aman dan sesuai syariat.

5. Panduan Langkah Demi Langkah: Umroh Mandiri Tanpa Travel

Berikut cara praktis agar Anda bisa menjalankan umroh mandiri dengan lancar di 2025:

a) Persiapan legalitas

  • Pastikan paspor Anda masih berlaku minimal enam bulan ke depan.
  • Cek nama lengkap sesuai paspor harus dua kata (atau sesuai ketentuan imigrasi Saudi).
  • Ajukan visa umroh atau visa turis ke Arab Saudi melalui aplikasi resmi (seperti Nusuk) atau mitra berizin.
  • Lengkapi sertifikat vaksin yang dibutuhkan (misalnya meningitis, polio) melalui aplikasi atau layanan kesehatan di Indonesia.

b) Pemesanan tiket & akomodasi

  • Beli tiket pulang-pergi Jakarta (atau kota asal) ke Jeddah/Madinah via OTA (Online Travel Agent) seperti Traveloka, Skyscanner, Trip.com.
  • Cari hotel dekat Masjidil Haram (atau area yang Anda pilih) via Booking.com atau Agoda. Pastikan hotel punya lisensi resmi dari Kementerian Pariwisata Arab Saudi.
  • Cek musim keberangkatan — harga bisa jauh berbeda antara musim puncak dan off-peak.

c) Transportasi & fasilitas pendukung di Arab Saudi

  • Setibanya di Saudi: misalnya gunakan kereta cepat Haramain (Makkah–Madinah) atau taksi online (Careem, Uber) untuk mobilitas.
  • Unduh aplikasi Nusuk untuk memesan akomodasi lokal, mengatur ziarah ke Raudhah, dan panduan ibadah.
  • Pastikan juga Anda punya panduan doa, manasik, dan etika perjalanan — bisa melalui aplikasi atau buku manasik dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

Baca Juga: Incaran Kolektor, Motor Legendaris Ducati 750 SS 1974 Terjual Rp2,29 Miliar

d) Pelaksanaan ibadah & etika

  • Karena Anda mandiri, atur agenda sendiri: tawaf, sai, tahalul, ziarah ke Masjid Nabawi, Raudhah (jika memungkinkan) — tanpa tekanan jadwal rombongan.
  • Manfaatkan momen untuk refleksi spiritual, kedekatan dengan ibadah, dan literasi manasik.
  • Hormati regulasi dan adat setempat: berpakaian sopan, patuhi antrian, jaga kebersihan dan ketertiban.

e) Setelah umroh

  • Simpan semua bukti transaksi (tiket, hotel, transportasi) sebagai dokumentasi perjalanan.
  • Manfaatkan pengalaman Anda untuk berbagi dengan calon jamaah lainnya — baik soal persiapan maupun pelaksanaan.

Pilihan umroh mandiri kini menjadi pilihan yang menarik bagi banyak jamaah Indonesia — terutama yang ingin pengelolaan lebih fleksibel, biaya lebih terjangkau, dan pengalaman lebih personal. Dengan regulasi terbaru UU Nomor 14 Tahun 2025, jalur ini kini memiliki landasan hukum yang jelas.

Namun, “mandiri” bukan berarti bebas dari tanggung jawab. Kesiapan administratif, kesiapan spiritual, dan kesiapan teknis perjalanan menjadi kunci agar ibadah berjalan aman, nyaman, dan sesuai syariat.

Bagi Anda yang tertarik, lakukan perencanaan sejak dini, pilih layanan yang resmi, pahami syarat-nya, dan persiapkan seluruh aspek perjalanan — mulai dari paspor, visa, akomodasi, transportasi, hingga manasik ibadah. Dengan demikian, umroh mandiri bisa menjadi pilihan cerdas dan bermakna di era digital.


Berita Terkait


News Update