Pramono Usulkan Institut Kesenian Jakarta Dipindahkan ke Kota Tua

Sabtu 18 Okt 2025, 21:40 WIB
Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu, 18 Oktober 2025. (Sumber: Kominfotik Pemprov DKI Jakarta)

Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu, 18 Oktober 2025. (Sumber: Kominfotik Pemprov DKI Jakarta)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk memindahkan kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

Usulan itu diungkapkannya, saat meninjau Kawasan dan Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) Kota Tua bersama bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani pada Sabtu, 18 Oktober 2025.

"Kami mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memindahkan IKJ. Untuk memindahkan IKJ ke tempat ini," ucap Pramono.

Menurutnya, pemindahan IKJ ke kawasan bersejarah tersebut akan menjadi ruang yang ideal bagi para seniman dan mahasiswa seni untuk berekspresi sekaligus memperkuat identitas budaya Jakarta agar naik kelas.

"Sehingga dengan demikian ini benar-benar menjadi tempat di mana para seniman dan sebagainya akan bisa berimprovisasi," ujar Pramono.

Baca Juga: Wujudkan Wisata yang Aman dan Nyaman, Polda Metro Jaya Luncurkan Program 'Lapor Aman Kota Tua'

"Dan kami harapkan betul daerah cagar budaya yang heritage ini, secara pelan-pelan akan kita sempurnakan sehingga akan naik kelas," lanjutnya.

Sebelum IKJ direlokasi, Pramono menyebut, pihaknya akan menyiapkan terlebih dahulu sarana dan prasarana yang layak bagi kampus kesenian Jakarta tersebut.

Adapun, dikatakan Pramono, relokasi itu ditargetkan selaras dengan pengembangan infrastruktur Kota Tua dan penyelesaian proyek transportasi massal yakni MRT di kawasan tersebut.

"Yang penting sebelum IKJ pindah, tempatnya akan kami persiapkan. Rencananya tahun 2027 itu MRT yang di atas sudah bersih sampai Kota Tua, termasuk jalan-jalannya," ungkap Pramono.

Selain relokasi IKJ, Pramono mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dan pemerintah pusat telah sepakat membentuk Task Force khusus yang beranggotakan perwakilan pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pihak BUMN, BUMD, dan swasta.

"Task Force ini untuk mendetailkan apa yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, apa yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, dan kemudian space apa yang akan dibuka untuk keterlibatan swasta," kata Pramono.

Pramono menuturkan, pada tahap awal tahun 2026, Pemprov Jakarta akan fokus memperbaiki sarana dan prasarana dasar, seperti jalan, sungai, dan area pedestrian di sekitar kawasan Kota Tua.

"Dan yang paling utama adalah tentunya di tahun 2029 dan di tahun 2027, 2027 adalah 500 tahun Jakarta, 2029 MRT-nya sudah selesai sampai Kota Tua," ujarnya.

Baca Juga: Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Foto Ala Potret di Kota Tua Eropa, Begini Caranya

Sehingga dengan demikian, dikatakan Pramono, kawasan kota tua dapat menjadi tempat dan hub baru bagi masyarakat Jakarta.

"Tetapi kita ingin juga secara khusus menarik turis-turis dari Eropa Barat, Eropa Timur, ya tentunya juga dari Asia, Jepang, China, dan sebagainya," ujar dia.

Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyambut positif gagasan tersebut.

Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat akan memberikan dukungan penuh terhadap rencana revitalisasi Kota Tua dan pemindahan IKJ.

“Keterlibatan kami dalam hal ini akan fully support, karena memang kalau kita lihat, ada beberapa gedung di sini yang dimiliki oleh BUMN contohnya dimiliki Mandiri, dimiliki PT Pos, dimiliki oleh PT KAI dan lain-lain,” kata Rosan.

Ia menambahkan, tahap awal akan difokuskan pada perbaikan gedung-gedung BUMN yang ada di kawasan tersebut, dengan tetap mengacu pada aturan pelestarian bangunan cagar budaya (heritage building).

"Kemudian kita tetap akan berkomunikasi, berkoordinasi, berkolaborasi terus, agar kedepannya apa nih yang akan direncanakan secara bersama-sama, itu bisa kita laksanakan sesuai dengan porsinya masing-masing," ujar Rosan.

Menurut Rosan, proyek revitalisasi Kota Tua merupakan kerja kolektif yang membutuhkan kolaborasi besar antara berbagai pihak, termasuk kementerian, dunia usaha, akademisi, dan pelaku ekonomi kreatif.

"Inisiatif dari Pak Gubernur ini sangat-sangat baik, karena ini dari dulu sudah menjadi suatu inisiatif, tetapi mungkin dulu perjalanannya belum optimal," kata Rosan.

"Tapi saya yakin dengan kolaborasi yang lebih kuat, yang menyangkut semua kementerian dan juga dunia usaha, akademia, ekonomi kreatif, dan yang lain-lain, ini bisa berjalan dan terwujud sesuai dengan apa yang kita cita-citakan," jelasnya. (cr-4)


Berita Terkait


News Update