Obrolan Warteg: Mari Bergandengan Tangan

Kamis 16 Okt 2025, 06:30 WIB
Ilustrasi Obrolan Warteg memperingati Hari Pangan Sedunia, menggambarkan meningkatnya kebutuhan pangan yang berbanding terbalik dengan menurunnya minat generasi muda menjadi petani. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Ilustrasi Obrolan Warteg memperingati Hari Pangan Sedunia, menggambarkan meningkatnya kebutuhan pangan yang berbanding terbalik dengan menurunnya minat generasi muda menjadi petani. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

POSKOTA.CO.ID - Bergandengan Tangan untuk Makanan yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik, itulah tema Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober.

Tema ini menyerukan kolaborasi global dalam menciptakan masa depan yang damai, berkelanjutan, sejahtera dan berketahanan pangan.

Dengan bekerja sama lintas pemerintah, organisasi, sektor dan komunitas, untuk memastikan setiap orang memiliki akses terhadap pola makan sehat, hidup selaras dengan planet ini.

“Wah keren, temanya oke juga,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Jika Cukup Satu, Mengapa Harus Dua Periode

“Karena hari ini merupakan Hari Pangan Sedunia, kita makan yang enak dong, tambah gizi. Tapi kalian yang bayat biar tambah berkah,” kata Yudi.

“wah kalau makan enak, kaya gizi dan nutrisi tapi mintanya gratis, nggak cocok sama tema hari pangan, bergandengan tangan untuk makanan yang lebih baik, apalagi masa depan yang lebih baik, Yang ada bangkrut kalau tiap hari gini,” ujar Heri.

“Nggak tiap hari, cuma hari ini saja sebagai bentuk peringatan hari pangan,” ujar Yudi lagi.

“Kalau lagi lagi nggak punya duit, nggak usah minta pun sudah pasti aku bayarin. Ini mananya bentuk kerja sama bergandengan tangan.Tapi sudah punya duit, abis dapat proyek gede masih juga minta dibayarin, namanya ego,” kata Heri.

“Ingat ego itu akan melemahkan kerja sama. Kolaborasi hanya akan solid di tataran kebijakan, tapi lemah dalam pelaksanaan, jika masing – masing masih menonjolkan ego, baik ego pribadi, sektoral maupun ego kelompok kepentingan,” kata mas Bro.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Usulan, Bulog Naik Status


Berita Terkait


News Update