Vivo X300 mengusung sensor Samsung HPB 200MP yang sama dengan kamera telephoto di varian Pro, menjadikannya unggul dalam menangkap detail pada kondisi cahaya yang cukup.
Tidak kalah menarik, X300 juga dilengkapi lensa telephoto Sony LYT-602 APO 50MP, sebuah fitur yang jarang ditemui di perangkat berukuran kompak.
Dengan ketebalan hanya 7.95mm dan berat 190 gram, Vivo X300 membuktikan bahwa ukuran kecil tidak berarti mengorbankan kemampuan fotografis.
Ditenagai Dimensity 9500, Didukung Baterai Tahan Lama

Keduanya menjadi pionir yang ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 9500. Chipset anyar ini diyakini membawa terobosan dalam efisiensi daya dan kinerja pemrosesan, membuatnya mampu bersaing dengan chipset flagship terbaik di pasaran. Konfigurasi RAM dan penyimpanannya mencapai 16GB dan 1TB.
Dari segi daya tahan, Vivo X300 Pro dibekali baterai raksasa 6.510 mAh, sementara X300 memiliki baterai 6.040 mAh.
Keduanya mendukung pengisian daya nirkabel 40W dan pengisian kabel 90W yang super cepat. Sebagai tanda ketangguhan, kedua perangkat ini telah memiliki sertifikasi ketahanan air dan debu IP68/IP69.
Baca Juga: Ditenagai Chipset Dimensity 9500, Vivo X300 Pro Resmi Meluncur Mulai Rp12 Jutaan
Harga dan Posisi Pasar
Vivo menempatkan seri X300 di segmen premium dengan strategi harga yang kompetitif:
- Vivo X300 Pro: Mulai dari CNY 5.299 (sekitar Rp 11,5 juta) untuk varian 12GB/256GB.
- Vivo X300: Mulai dari CNY 4.399 (sekitar Rp 9,5 juta) untuk varian 12GB/256GB.
Kehadiran Vivo X300 Series tidak hanya memperkaya pilihan konsumen, tetapi juga mempertegas diversifikasi chipset flagship.
Dengan kombinasi inovasi hardware, strategi model ganda, dan harga yang agresif, Vivo siap menantang dominasi merek-merek mapan di pasar smartphone high-end global. Persaingan di segmen flagship diprediksi akan semakin panas di akhir tahun 2025.