POSKOTA.CO.ID - Pesta perayaan gelar dunia kesembilannya harus tertunda. Alih-alih berpesta di podium, Marc Marquez justru harus bergegas ke bandara untuk menerbangkan pulang dirinya dan sebuah luka baru.
Insiden crash yang menimpanya pada lap pertama balapan utama MotoGP Mandalika 2025, Minggu, 5 Oktober 2025, bukan hanya merusak momen bahagia, tetapi juga mengancam perjalanannya di sisa musim.
“Marc Marquez baik-baik saja, hanya sedikit nyeri. Ia mengalami trauma di bahu kanannya. Hasil rontgen yang kami ambil menunjukkan fraktur kecil,” kata Dr. Angel Charte, Direktur Medis MotoGP, seperti dikutip Autosport.
Namun, pernyataan resmi dari Ducati Corse melalui media sosialnya menyiratkan situasi yang lebih serius. Akun @ducaticorse mengonfirmasi, "Akibat kecelakaan di GP Indonesia, Marc Marquez mengalami cedera pada tulang selangka kanannya.
Baca Juga: Merek Suku Cadang Lokal Tampil di MotoGP, Apa Dampaknya untuk Ekspor?
Rider asal Spanyol itu akan terbang ke Madrid untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk memutuskan perawatan apa yang akan diambil."
Konfirmasi cedera yang lebih gamblang datang dari manajer tim, Davide Tardozzi. “Ada tanda-tanda patah tulang di bahu kanan, tapi kami butuh CT scan untuk memeriksa lebih dalam dan memastikan apakah perlu dioperasi atau tidak,” ujarnya kepada Autosport.
Duka di Tengah Euphoria Gelar
MotoGP Mandalika 2025 yang seharusnya menjadi momen membahagiakan bagi Marc Marquez untuk merayakan gelar dunia yang didapatnya sepekan lalu di Motegi, Jepang, justru berakhir dengan kesedihan mendalam.
Kalimat itu mungkin paling tepat menggambarkan suasana hati sang juara dunia. Bukannya menambah koleksi kemenangan, Marquez justru menambah koleksi catatan kelamnya di Sirkuit Mandalika.
Insiden yang berawal dari benturan dengan Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) di Tikungan 7 itu menjadi kegagalan finis keempatnya secara beruntun di Lombok.
Kutukan Mandalika bagi Marquez semakin nyata: absen balap pada 2022 akibat cedera serius di sesi warm-up, gagal finis (DNF) pada 2023, insiden motor terbakar dan DNF lagi pada 2024, dan kini, di 2025, ia kembali terkapar di gravel.