“Rata-rata temuan tim di lapangan, masalah tarif itu karena ground tank atau toren otomatis yang rusak. Jadi airnya terus mengalir tanpa berhenti. Kalau sudah masuk ke area setelah water meter, itu tanggung jawab pelanggan, bukan PDAM,” jelasnya.
Ali menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus memperbaiki layanan, meski diakui ada tantangan besar dalam pengelolaan air baku.
“Kalau menjamin terpenuhinya air, kami pastikan melayani masyarakat dengan kapasitas yang dimiliki. Tapi sumber air baku kami dari Kali Bekasi kondisinya fluktuatif. Saat musim kemarau, limbah meningkat. Kalau musim hujan deras, pintu air di hulu dibuka, sehingga produksi kami juga terganggu,” paparnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Ali memastikan program Relokasi Intik yang pernah dicanangkan Tri Adhianto saat menjabat sebagai Plt Wali Kota Bekasi akan segera dieksekusi tahun ini.
"InsyaAllah tahun ini kami akan bangun Relokasi Intik. Akan kami eksekusi pada tahun ini dengan memindahkan air baku dari Kali Bekasi ke Kali Malang. Mudah-mudahan tahun depan selesai lah," jelas Ali. (cr-3)