Dugaan Keracunan MBG, DPRD Bekasi Segera Panggil Dinkes

Jumat 03 Okt 2025, 23:27 WIB
Ilustrasi murid menyantap MBG. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Ilustrasi murid menyantap MBG. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

BEKASI BARAT, POSKOTA.CO.ID - Dugaan kasus keracunan yang menimpa 12 siswa SDN Kota Baru lll, Kecamatan Bekasi Barat, mendapat perhatian serius dari DPRD Kota Bekasi.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD, Wildan Faturrahman menyatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut.

“Kami ada perencanaan untuk segera melakukan pemanggilan kepada Dinas Kesehatan, terutama untuk memintai keterangan dan klarifikasi pasca kejadian yang melibatkan siswa keracunan MBG,” kata Wildan, Jumat, 3 Oktober 2025.

Menurutnya, DPRD Bekasi juga berencana memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain yang berkaitan dengan persoalan ini. Namun, mereka akan menggelar rapat internal terlebih dahulu.

Baca Juga: Pemkot Bekasi Gulirkan Dana Hibah Rp100 Juta per RW

“Dengan rapat, kami upayakan untuk mendengar pendapat dan masukan dari masing-masing anggota sebelum nantinya melakukan pemanggilan resmi kepada dinas yang bersangkutan,” tuturnya.

Ia menegaskan, kasus yang menyebabkan enam siswa harus dirawat di rumah sakit ini bukan hal sepele. Ia menilai kejadian tersebut merupakan alarm keras bagi Pemkot Bekasi agar segera melakukan evaluasi menyeluruh.

“Ini bukan sekadar kasus kesehatan biasa, melainkan alarm keras mengenai lemahnya pengawasan distribusi serta konsumsi makanan dan minuman di kalangan anak-anak sekolah,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia mendesak Pemkot Bekasi melalui Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Perdagangan segera mengambil langkah cepat dan terukur, termasuk investigasi.

Baca Juga: Krisis Air Bersih, Tagihan PDAM untuk Ratusan Warga di Bekasi Utara Tetap Jalan

Investigasi menyeluruh dilakukan untuk memastikan penyebab utama dugaan keracunan, termasuk uji laboratorium terhadap produk yang dikonsumsi.

Selain investigasi, Wildan juga mendorong pemerintah daerah memperketat pengawasan kantin sekolah dan pedagang di sekitar sekolah.

Edukasi kepada pihak sekolah, orang tua, dan siswa mengenai bahaya konsumsi makanan/minuman yang tidak jelas asal-usulnya juga dinilai sangat penting.

“Kurangnya edukasi kepada pihak sekolah, orang tua, dan siswa terkait bahaya konsumsi makanan yang tidak jelas perlu mendapat perhatian lebih. Edukasi manfaat dan kandungan makanan sehat harus dilakukan secara berkelanjutan,” sambungnya.

Baca Juga: Warga Jatiasih Bekasi Temukan Sarang Ular Sanca Sepanjang 2,5 Meter dan 20 Butir Telur

Ia menambahkan, penindakan tegas harus diberikan jika terbukti ada kelalaian dari produsen atau distributor yang melanggar standar keamanan pangan.

Lebih lanjut, Wildan menegaskan keselamatan anak-anak adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah daerah wajib hadir memberikan perlindungan maksimal terhadap generasi muda Kota Bekasi.

“Jangan sampai kasus dugaan keracunan ini dianggap sepele. Kalau temuan ini dibiarkan berlalu tanpa evaluasi dan perbaikan sistemik, maka sama saja kita abai terhadap keselamatan anak-anak kita,” tuturnya. (CR-3)


Berita Terkait


News Update