Dharma Jaya Genjot Bisnis Komersial, Perluas Pasar dan Terapkan Teknologi Hijau

Jumat 03 Okt 2025, 22:40 WIB
Direktur Utama Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman bersama Anggota Komisi B DPRD Jakarta Nur Afni Sajim di Balai Kota Jakarta, Jumat, 3 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad Al Faruq)

Direktur Utama Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman bersama Anggota Komisi B DPRD Jakarta Nur Afni Sajim di Balai Kota Jakarta, Jumat, 3 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad Al Faruq)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perumda Dharma Jaya terus menunjukkan peran pentingnya dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus memperluas cakupan bisnis komersial.

Direktur Utama Dharma Jaya Raditya Endra Budiman menyampaikan, unit bisnis komersial Dharma Jaya mengalami pertumbuhan signifikan dalam dua tahun terakhir.

"Secara e-commerce juga kami sudah ada di Tokopedia, ada di Shopee, juga ada di Blibli, kami juga punya 100 Mitra Horeca sekarang, di General Trade ada 350 customer, di wholesale kurang lebih ada 95," kata Raditya di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Oktober 2025.

"Jadi memang peningkatan sisi komersil ini 190 persen dibanding 2 tahun sebelumnya. Jadi peningkatannya lumayan signifikan dan ini berkat kerja sama dan support dari kita semua," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) Dukung Calon Sekda dari ASN Lingkungan Balaikota

Raditya menjelaskan, produk Dharma Jaya semakin mudah dijangkau masyarakat melalui jaringan pasar modern.

Masyarakat, katanya, dapat membeli produk protein hewani Dharma Jaya pasar modern, seperti di Transmart, Food Hall, Tip Top, Mitra, Hero dan sebagainya.

"Itu InsyaAllah dagingnya Darma Jaya semua. Jadi silahkan belanja di sana, enggak usah khawatir karena dari sisi kehigienisan dan halalnya sudah terjamin oleh Darma Jaya dan sudah tersertifikasi," ujarnya.

Tak hanya memperluas pasar komersial, Raditya menyebut, pihaknya juga bersinergi dengan UMKM dan reseller untuk memperkuat jaringan distribusi.

Baca Juga: Daftar Mobil dan Motor Bekas Paling Laku 2025 di Balai Lelang

"Saat ini ada 66 UMKM aktif dan 72 reseller aktif. Jadi reseller ini bisa, sebenarnya teman, siapapun bisa, teman-teman bisa ikut disini sebagai reseller, juga UMKM juga kita sangat welcome," tuturnya.

Selain itu, ia menyebutkan, Dharma Jaya juga menggandeng asosiasi pedagang kecil untuk memperluas akses pasar rakyat.

"Kemarin juga kami sudah ada penanda tanggalan kerjasama dengan asosiasi berdaya kaki lima di Jakarta dan mudah-mudahan itu juga akan menambah peran kita di masyarakat," ucap dia.

Raditya menegaskan, transformasi Dharma Jaya tidak hanya berorientasi pada ekspansi komersial, tetapi berlandaskan pada prinsip keberlanjutan. Langkah strategis adalah pemanfaatan lahan untuk ruang terbuka hijau.

Baca Juga: Sekda Prerogatif Presiden, FPPJ: Semoga dari Internal Balaikota

"Dharma Jaya concern dengan teknologi hijau, ada beberapa kegiatan yang nanti kita akan lakukan, yang saat ini sedang berproses yaitu kami akan menyediakan ruang terbuka hijau untuk ecopark, nursery dan juga urban farming, greenhouse," katanya.

"Lahan yang ada adalah di Cakung seluas 1,2 hektare. Jadi dari 11 hektare yang ada di Cakung itu, seluas 1,2 hektare akan kami manfaatkan untuk ruang terbuka hijau yang nanti bisa dimanfaatkan juga oleh warga-warga sekitar di Cakung," sambungnya.

Sementara itu, efisiensi energi juga menjadi fokus. Dharma Jaya akan memanfaatkan energi surya atau matahari sebagai sumber daya ramah lingkungan.

"Kami juga rencananya akan menggunakan solar panel, kami punya lahan yang cukup luas, bahkan di atas kandang itu sebenarnya bisa kita taruh solar panel, jadi itu juga salah satu program kita untuk mengefisiensikan penggunaan listrik," ucapnya.

Baca Juga: Menyelamatkan Sejarah di Tengah Kepadatan: Menara Air Balai Yasa Manggarai Resmi Jadi Cagar Budaya

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim, menilai kontribusi Dharma Jaya sangat penting untuk menstabilkan harga daging dan ayam di Ibu Kota.

"Saat harga ayam sempat melonjak hingga Rp 48.000 per kilogram, Dharma Jaya tetap menjualnya sebesar Rp 35.000 per kilogram," ujar Afni.

Selain itu, Afni menjelaskan bahwa peran Dharma Jaya ini dilandasi Pergub Nomor 22 Tahun 2018, yang menempatkan BUMD tersebut sebagai operator utama dalam program subsidi pangan Jakarta.

"Bayangkan kalau kita beli daging tidak dengan Darma Jaya mungkin kita tidak bisa melakukan subsidi daging kepada masyarakat Jakarta. Begitu juga dengan subsidi ikan, begitu juga dengan subsidi ayam," ujar dia.

Baca Juga: Sambangi Balai Kota, Yenny Wahid Temui Pramono Bahas Program Kesadaran Iklim

Ia berharap, agar transformasi yang dilakukan Dharma Jaya tidak hanya menjaga ketersediaan pangan dan keuntungan saja, tetapi juga dapat memberi dividen kepada pemerintah daerah.

"Mudah-mudahan dengan adanya transformasi ini, Darma Jaya bisa lebih baik, bisa lebih untung, dan ke depan bisa memberikan deviden kepada pemerintah DKI Jakarta," tuturnya. (CR-4)


Berita Terkait


News Update