POSKOTA.CO.ID - Suasana semarak dan penuh kebanggaan menyelimuti Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Jumat, 26 September 2025, malam.
Malam Final Pemilihan Abang None Jakarta 2025 ini tak hanya menampilkan pesona dan talenta finalis, tetapi juga menjadi pernyataan kuat tentang jati diri Jakarta sebagai kota global yang berakar pada budaya.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno hadir secara langsung memberikan dukungan. Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menegaskan bahwa ajang ini telah melampaui fungsi sebagai sekadar kontes.
“Pemilihan Abang None Jakarta merupakan simbol optimisme generasi muda yang menjaga tradisi betawi, menggambarkan pesona Jakarta sekaligus meneguhkan sebagai Kota Global yang berbudaya,” ujar Pramono.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Lantik 1.939 PPPK Tahap II Formasi 2024, Begini Momen Pengambilan Sumpah
Ia menambahkan, kebanggaan anak muda Jakarta dalam berbudaya Betawi adalah bukti nyata bahwa pelestarian tradisi dan meraih masa depan bukanlah dua hal yang bertolak belakang.
“Hal ini bisa kita lihat dengan bangganya anak muda Jakarta dalam berbudaya Betawi. Ini adalah bukti bahwa melestarikan tradisi dan meraih masa depan dapat berjalan beriringan,” tegasnya.
Pramono juga berharap para duta yang terpilih tidak hanya menjadi ikon, tetapi juga agen perubahan yang aktif dalam mempromosikan pariwisata, ekonomi kreatif, dan pembangunan kota yang berkelanjutan.
David dan Farel Dinobatkan sebagai Duta Utama
Setelah melalui proses seleksi yang ketat, yang diikuti oleh 36 finalis dari enam wilayah administrasi DKI Jakarta, pasangan David Leon Bijlsma (Jakarta Timur) dan Farel Larasati (Jakarta Pusat) akhirnya dinobatkan sebagai Abang None Jakarta 2025.
Mereka akan menjadi wajah baru duta budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif ibu kota untuk satu tahun ke depan.
Gelar Wakil I berhasil diraih oleh Muchamad Raynald Ghazali (Jakarta Selatan) dan Naomyscha Attalie Maza (Jakarta Barat), sementara posisi Wakil II jatuh kepada Muhammad Fathi Umar (Jakarta Pusat) dan Isabel Tramp (Jakarta Selatan).
