Selain itu, ia menyebutkan, Dharma Jaya juga menggandeng asosiasi pedagang kecil untuk memperluas akses pasar rakyat.
"Kemarin juga kami sudah ada penanda tanggalan kerjasama dengan asosiasi berdaya kaki lima di Jakarta dan mudah-mudahan itu juga akan menambah peran kita di masyarakat," ucap dia.
Raditya menegaskan, transformasi Dharma Jaya tidak hanya berorientasi pada ekspansi komersial, tetapi berlandaskan pada prinsip keberlanjutan. Langkah strategis adalah pemanfaatan lahan untuk ruang terbuka hijau.
Baca Juga: Sekda Prerogatif Presiden, FPPJ: Semoga dari Internal Balaikota
"Dharma Jaya concern dengan teknologi hijau, ada beberapa kegiatan yang nanti kita akan lakukan, yang saat ini sedang berproses yaitu kami akan menyediakan ruang terbuka hijau untuk ecopark, nursery dan juga urban farming, greenhouse," katanya.
"Lahan yang ada adalah di Cakung seluas 1,2 hektare. Jadi dari 11 hektare yang ada di Cakung itu, seluas 1,2 hektare akan kami manfaatkan untuk ruang terbuka hijau yang nanti bisa dimanfaatkan juga oleh warga-warga sekitar di Cakung," sambungnya.
Sementara itu, efisiensi energi juga menjadi fokus. Dharma Jaya akan memanfaatkan energi surya atau matahari sebagai sumber daya ramah lingkungan.
"Kami juga rencananya akan menggunakan solar panel, kami punya lahan yang cukup luas, bahkan di atas kandang itu sebenarnya bisa kita taruh solar panel, jadi itu juga salah satu program kita untuk mengefisiensikan penggunaan listrik," ucapnya.
Baca Juga: Menyelamatkan Sejarah di Tengah Kepadatan: Menara Air Balai Yasa Manggarai Resmi Jadi Cagar Budaya
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim, menilai kontribusi Dharma Jaya sangat penting untuk menstabilkan harga daging dan ayam di Ibu Kota.
"Saat harga ayam sempat melonjak hingga Rp 48.000 per kilogram, Dharma Jaya tetap menjualnya sebesar Rp 35.000 per kilogram," ujar Afni.
Selain itu, Afni menjelaskan bahwa peran Dharma Jaya ini dilandasi Pergub Nomor 22 Tahun 2018, yang menempatkan BUMD tersebut sebagai operator utama dalam program subsidi pangan Jakarta.