Tolak Diversi, Orang Tua Korban Bullying SMKN 1 Cikarang Barat Teguh Tempuh Jalur Hukum

Senin 22 Sep 2025, 21:10 WIB
Ilustrasi bullying. (Dok Poskota)

Ilustrasi bullying. (Dok Poskota)

CIKARANG BARAT, POSKOTA.CO.ID - IP, 41 tahun, ayah dari AAI, 16 tahun, korban perundungan di SMKN 1 Cikarang Barat, menegaskan, menolak jika kepolisian maupun pengadilan menawarkan opsi diversi terhadap para tersangka yang telah menganiaya anaknya.

Untuk diketahui, diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara pidana anak dari sistem peradilan pidana formal ke proses di luar peradilan pidana.

“Kalau dari keluarga besar ya maunya proses itu tetap berlanjut. Karena sebagai korban yang rumahnya dekat dengan sekolahan, agak sedikit kecewa dan sakit hati juga dengan perlakuan mereka. Apalagi anak saya sampai diperlakukan seperti itu dan cacat dengan rahang yang patah,” ungkap IP saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Cikarang Barat, Senin 22 September 2025.

Meski ada tawaran ganti rugi materi, IP menegaskan keluarganya tetap ingin kasus ini, dilanjutkan ke proses hukum.

Baca Juga: DP3A Dorong Penyelesaian Kasus Bullying di SMKN 1 Cikarang Barat Bekasi lewat Diversi

“Jadi kasusnya harus tetap berlanjut. Kami masih belum bisa menerima kata-kata damai itu. Masih belum bisa diterima di hati kami sebagai pihak keluarga,” tegasnya.

Sebelum kasus ini viral, lanjut IP, pihak keluarga sudah memberi waktu kepada sekolah dan keluarga pelaku untuk bermediasi selama kurang lebih dua minggu. Namun hingga kasus ini meledak, keluarga pelaku dan pihak sekolah tak kunjung datang.

“Karena kan mereka sendiri tidak mengurus, dan tidak melihat secara langsung anak saya itu seperti apa kondisinya dari awal di rumah sakit, dioperasi, sampai sekarang pakai selang. Pihak keluarga pelaku dan pihak sekolah tidak ada yang tahu, tidak ada yang melihat sama sekali,” katanya dengan nada kecewa.

Ia menyebut, keluarga pelaku baru menghubungi setelah kasus tersebut viral.

“Dari pihak keluarga pelaku sudah dua kali menemui. Cuma kami masih belum kepikiran ke situ (diversi). Mereka datang meminta kebesaran hati keluarga untuk bisa memaafkan. Ya kami memaafkan, tapi hukum tetap berjalan. Itu saja,” tegas IP.

Terkait kondisi AAI, IP menyampaikan kondisi putranya kini berangsur membaik pascaoperasi.


Berita Terkait


News Update