POSKOTA.CO.ID – Tanggal 23 September setiap tahun diperingati sebagai Hari Bahasa Isyarat Internasional atau biasa disebut International of Sign Languange Day.

Bahasa isyarat adalah metode komunikasi visual yang menggunakan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh sebagai pengganti suara untuk menyampaikan makna.

Ini adalah bahasa alami yang memiliki tata bahasa dan aturan sendiri, digunakan terutama oleh orang tuli atau mereka yang mengalami gangguan pendengaran untuk berkomunikasi secara efektif.

Mengingat pentingnya bahasa ini, maka muncul Hari Bahasa Isyarat Internasional. Berikut penjelasannya:

Baca Juga: Hari Badak Sedunia Diperingati Tiap Tanggal 22 September, Berikut Sejarahnya

Sejarah Hari Bahasa Isyarat Internasional

Hari Bahasa Isyarat Internasional diperingati setiap tanggal 23 September, bertepatan dengan hari berdirinya World Federation of the Deaf (WFD) pada tahun 1951.

Penetapan ini disahkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Desember 2017 sebagai bagian dari upaya global dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa isyarat dalam mewujudkan hak asasi penyandang disabilitas, khususnya tunarungu.

Baca Juga: Hari Perdamaian Internasional Diperingati Tanggal 21 September, Simak Sejarah dan Tema 2025

Hari ini pertama kali diperingati secara resmi pada tahun 2018 dan menjadi bagian dari Pekan Tunarungu Internasional yang dirayakan setiap minggu terakhir bulan September.

Perayaan ini tidak hanya menyoroti keberagaman bahasa isyarat di seluruh dunia, tetapi juga menekankan bahwa bahasa isyarat merupakan alat komunikasi yang sah, kaya budaya, dan berperan penting dalam inklusi sosial serta akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan publik.

Baca Juga: Hari Kunjungan Perpustakaan Diperingati Tiap 14 September, Berikut Sejarah dan Maknanya

Tema Hari Bahasa Isyarat Internasional 2025

Tema peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional tahun 2025 adalah “No Human Rights Without Sign Language Rights” atau “Tak Ada Hak Asasi Manusia Tanpa Hak Bahasa Isyarat”.

Tema ini menegaskan bahwa pengakuan dan perlindungan terhadap hak berbahasa isyarat merupakan bagian tak terpisahkan dari hak asasi manusia.

Bahasa isyarat bukan hanya medium komunikasi, tetapi juga sarana untuk mengekspresikan identitas, mendapatkan akses informasi, dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat.

Baca Juga: Hari Olahraga Nasional atau HAORNAS Diperingati 9 September, Berikut Sejarah dan Penjelasannya

Dengan tema ini, masyarakat global diajak untuk mendukung upaya inklusivitas dan menuntut kebijakan yang menjamin kesetaraan hak bagi komunitas tunarungu.

Demikian informasi mengenai Hari Bahasa Isyarat Internasional.