Warga Perumahan di Bekasi Tuntut Akses Mushola Dibuka, Pengembang Tawarkan Bangunan Baru

Minggu 21 Sep 2025, 14:55 WIB
Warga Cluster Neo Vasana, Kota Harapan Indah, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, menggelar aksi damai menuntut, Sabtu, 20 September 2025. (Sumber: Dok. Istimewa)

Warga Cluster Neo Vasana, Kota Harapan Indah, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, menggelar aksi damai menuntut, Sabtu, 20 September 2025. (Sumber: Dok. Istimewa)

TARUMAJAYA, POSKOTA.CO.ID - Ratusan warga Cluster Neo Vasana, Kota Harapan Indah, Desa Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, menuntut akses menuju Mushola Ar-Rahman dibuka, Sabtu, 20 September 2025.

Aksi ini merupakan puncak kekecewaan warga setelah tiga tahun mediasi yang tidak membuahkan hasil. Mushola yang sudah rampung 80 persen itu tidak dapat dipakai, lantaran terhalang pagar pembatas yang tidak dibongkar pengembang.

Bendahara Yayasan Ar-Rahman Cluster Neo Vasana, Vicky Subhata, menuturkan pihaknya sudah tiga kali melakukan mediasi resmi. Namun, belum ada titik temu dari pihak pengembang hingga saat ini.

“Kami sudah beberapa kali melakukan mediasi. Pernah ada opsi lahan 5.000 meter untuk masjid, tapi belum terealisasi. Sementara mushola yang sudah ada justru tidak bisa dipakai,” kata Vicky, Minggu, 21 September 2025.

Baca Juga: Cegah Penyakit Menular, Pemkot Bekasi Gencarkan Imunisasi Anak Zero Dose

Saat warga meminta mushola yang sudah dibangun tetap dipakai sambil menunggu pembangunan masjid baru, pihak Damai Putra Group (DPG) justru mengubah penawaran.

"Tiba-tiba mereka beritikad baik akan memberikan mushola sebesar 6x6 atau 10x10 yang dibangun mereka sendiri. Ini membuat kami jadi dilema. Kenapa baru sekarang, padahal masalahnya sudah dari empat tahun lalu," tuturnya.

Ia juga meminta bantuan Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang bisa memfasilitasi penyelesaian masalah ini.

"Kami mohon suara warga ini bisa didengar, agar beliau bisa membantu membuka akses," ucapnya.

Baca Juga: ACC Hadirkan Pameran Otomotif di Bekasi, Tawarkan Kredit Ringan dan Dukung UMKM

Salah seorang warga Neo Vasana, Iwan 40 tahun, menegaskan, jika tak ada respons dalam tujuh hari ke depan, aksi akan berlanjut dengan massa yang lebih besar.


Berita Terkait


News Update