Warga Perumahan di Bekasi Tuntut Akses Mushola Dibuka, Pengembang Tawarkan Bangunan Baru

Minggu 21 Sep 2025, 14:55 WIB
Warga Cluster Neo Vasana, Kota Harapan Indah, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, menggelar aksi damai menuntut, Sabtu, 20 September 2025. (Sumber: Dok. Istimewa)

Warga Cluster Neo Vasana, Kota Harapan Indah, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, menggelar aksi damai menuntut, Sabtu, 20 September 2025. (Sumber: Dok. Istimewa)

“Kami akan libatkan LSM, ormas, dan mahasiswa. Tuntutan pun akan kami naikkan, dari akses sementara jadi permanen,” ujarnya.

Sementara itu, External Relations Damai Putra Group, Nimim Safira berkomitmen menyediakan fasilitas ibadah bagi warga Cluster Neo Vasana dengan cara membangun masjid baru di kawasan Alindra.

“DPG sudah menyediakan lahan PSU di kawasan Alindra untuk pembangunan masjid. Sambil menunggu, kami akan membangun mushola di dalam Cluster Vasana dan Neo Vasana. Pembangunan dimulai awal Oktober dan selesai dalam tiga bulan, seluruh biaya ditanggung manajemen,” kata dia.

Baca Juga: Sinar Mas Land Hadirkan Dovia, Klaster Perdana Bergaya Mediterania di Ladoria Grand Wisata Bekasi

Hanya saja, pihaknya tetap menolak pembukaan tembok cluster. Menurutnya, pagar tersebut bagian dari perencanaan kawasan yang sudah disahkan Pemkab Bekasi.

“Sebagian besar warga cluster juga menolak tembok dibuka. Jadi bukan menolak mushola, tapi menjaga tata kelola kawasan. Pagar tembok cluster adalah bagian integral dari perencanaan kawasan yang sudah disahkan Pemkab Bekasi," ujarnya.

Sebelumnya, warga Neo Vasana membangun Mushola Ar-Rahman secara swadaya dengan biaya Rp700 juta. Pembangunan dilakukan setelah insiden perampokan seorang warga yang hendak shalat subuh ke Masjid Raya pada Januari 2022.

Lukman menambahkan, sejak 2023 upaya mediasi sudah melibatkan kelurahan, kecamatan, ormas seperti NU, hingga MUI. Bahkan sudah dibuat surat kesepakatan bersama dari para tokoh. Namun hingga kini, hasilnya masih buntu.

Baca Juga: Lalai Laporkan Kasus Guru Cabul, Kepsek SMPN 13 Bekasi Disanksi Tertulis

Menurutnya, warga hanya meminta akses 1x2 meter supaya bisa masuk mushola untuk beribadah. (CR-3)


Berita Terkait


News Update