POSKOTA.CO.ID - Suasana sepi dan antrean mobil yang enggan masuk menghiasi sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta di berbagai daerah.
Sejak awal bulan ini, kelangkaan BBM jenis bensin pada jaringan SPBU Shell dan BP kembali menyulut kecemasan dan tanda tanya besar di kalangan konsumen.
Pantauan langsung di lapangan menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Dua SPBU Shell dan dua SPBU BP di beberapa kawasan Jabodetabek terpaksa hanya melayani penjualan solar.
Layanan premium dan pertamax series benar-benar vacum. Seorang pekerja SPBU Shell yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan ketidakpastian yang sedang terjadi.
Baca Juga: BBM Shell dan BP Kenapa Kosong di SPBU? Konsumen Ramai Mengeluh di Medsos
"Belum ada informasi (kapan pengiriman). Paling ada di Sentul, itu juga baru dikirim sore," ujarnya pada Senin (1/9/2025).
Kekosongan stok ini bukan hanya terjadi sehari dua hari. Beberapa lokasi SPBU BP bahkan dilaporkan sudah kehabisan stok sejak dua minggu terakhir dan sama sekali belum bisa memberikan kepastian kapan pasokan akan normal kembali.
Penjelasan Resmi dari Pihak Shell
Merespon luasnya keluhan masyarakat, pihak manajemen Shell Indonesia akhirnya angkat bicara. Melalui siaran pers tertanggal 1 September 2025, Ingrid Siburian, President Director dan Managing Director Mobility Shell Indonesia, mengonfirmasi terjadinya gangguan ketersediaan.
"Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa produk bahan bakar minyak (BBM) Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan," kata Ingrid.
Shell menegaskan bahwa informasi ketersediaan BBM ter-update dapat diakses langsung oleh publik melalui laman resmi www.shell.co.id/Ketersediaan-BBM. Laman tersebut diklaim diperbarui setiap hari untuk memudahkan konsumen.
BP-AKR Juga Mengalami Kendala Serupa
Nasib serupa tak hanya menimpa Shell. Raksasa energi lain, BP-AKR, juga menghadapi tantangan distribusi yang hampir identik. Vanda Laura, Presiden Direktur BP-AKR, dalam pernyataannya pada 28 Agustus 2025, mengakui pihaknya sedang mengalami keterbatasan pasokan untuk dua jenis BBM unggulan.