Kerusuhan Sepekan di Jakarta, 1.240 Orang Ditangkap Polisi, 22 Positif Narkoba

Selasa 02 Sep 2025, 09:23 WIB
Dua massa aksi berlindung di balik tameng polisi saat demonstrasi di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Dua massa aksi berlindung di balik tameng polisi saat demonstrasi di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Polda Metro Jaya akhirnya mengungkap jumlah massa yang ditangkap imbas kerusuhan yang terjadi selama gelombang demonstrasi di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat pada 25-31 Agustus 2025.

Tercatat sebanyak 1.240 orang telah ditangkap dan ratusan di antaranya diketahui masih berusia anak-anak. 

"Jadi pada hari Senin tanggal 25 Agustus ada 357 orang diamankan, 814 orang pada 28–29 Agustus, serta 69 orang pada 31 Agustus,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, saat dikonfirmasi, Selasa, 2 September 2025.

Kemudian dari 1.240 yang telah ditangkap, sebanyak 1.113 orang telah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Baca Juga: Demo Hari Ini 2 September 2025 di Jakarta Apakah Ada? Cek Waktu dan Titik Lokasi Selengkapnya

Sementara itu, sebagian lainnya masih menjalani proses hukum. Mirisnya, hasil pemeriksaan narkoba juga menunjukkan temuan yang mengejutkan, dengan 22 orang dinyatakan positif

"Rinciannya 14 orang pengguna sabu, 3 pengguna ganja, dan 5 pengguna benzoat," ucap Ade Ary.

Selain itu, menurut Ade Ary, pihaknya juga menerima sembilan laporan tindak pidana dan telah menetapkan 10 orang sebagai tersangka.

Di antaranya terkait dugaan pengeroyokan, dan satu laporan lainnya mengenai perusakan kendaraan pribadi. 

"Sembilan orang sudah ditahan, sementara satu lainnya masih buron,” kata Ade Ary.

Baca Juga: Kesbangpol Jakarta Ingatkan Tidak Terprovokasi Ajakan Kericuhan saat Demo

Menurut Ade Ary membeberkan awalnya aksi unjuk rasa berlangsung tertib karena massa hanya ingin menyampaikan pendapat.

Namun, situasi berubah drastis ketika diduga ada pihak provokator yang menyusup di tengah kerumunan.

Karena itu ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan menyampaikan aspirasi secara damai. I juga menyampaikan pesan penting kepada para orang tua.

“Kami minta masyarakat menyampaikan aspirasi dengan damai, tanpa mengganggu ketertiban dan merusak fasilitas umum. Jangan terprovokasi, jauhi narkoba, dan hormati aturan hukum yang berlaku,” kata dia lagi.

Imbas dari aksi demonstrasi yang ricuh selama sepekan ini menyebabkan kerusakan cukup parah.

Fasilitas umum seperti halte Transjakarta mengalami kerusakan berat, pagar pembatas jalan rusak, dan kendaraan dinas milik Polri dirusak dan dibakar.

Bahkan beberapa anggota kepolisian juga mengalami luka-luka akibat serangan batu serta bom molotov.


Berita Terkait


News Update