Menurut Ade Ary membeberkan awalnya aksi unjuk rasa berlangsung tertib karena massa hanya ingin menyampaikan pendapat.
Namun, situasi berubah drastis ketika diduga ada pihak provokator yang menyusup di tengah kerumunan.
Karena itu ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan menyampaikan aspirasi secara damai. I juga menyampaikan pesan penting kepada para orang tua.
“Kami minta masyarakat menyampaikan aspirasi dengan damai, tanpa mengganggu ketertiban dan merusak fasilitas umum. Jangan terprovokasi, jauhi narkoba, dan hormati aturan hukum yang berlaku,” kata dia lagi.
Imbas dari aksi demonstrasi yang ricuh selama sepekan ini menyebabkan kerusakan cukup parah.
Fasilitas umum seperti halte Transjakarta mengalami kerusakan berat, pagar pembatas jalan rusak, dan kendaraan dinas milik Polri dirusak dan dibakar.
Bahkan beberapa anggota kepolisian juga mengalami luka-luka akibat serangan batu serta bom molotov.