POSKOTA.CO.ID - Investasi emas kerap menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia yang ingin menyimpan nilai kekayaan dengan aman.
Selain dianggap sebagai aset yang stabil, emas juga memiliki likuiditas tinggi sehingga mudah diperjualbelikan di pasar.
Namun, meski terlihat mudah dan aman, investasi emas bukan tanpa risiko.
Banyak investor, terutama pemula, sering melakukan kesalahan yang justru dapat menurunkan potensi keuntungan atau bahkan menimbulkan kerugian.
Investasi emas, meski terlihat sederhana, tetap memerlukan pemahaman mendalam tentang harga pasar, jenis emas, hingga perbedaan antara emas lama dan emas baru.
Dengan memahami kesalahan-kesalahan umum yang ada, investor dapat meningkatkan strategi membeli, menyimpan, dan menjual emas dengan lebih cerdas.
Baca Juga: Pahami Investasi Emas dan Kripto, Simak 4 Alasan Instrumen Ini Jadi Tren 2025
Kesalahan Investasi Emas
Dikutip dari kanal YouTube Like Rosita, berikut adalah beberapa kesalahan investasi emas yang sering terjadi.
1. Tidak Memahami Perbedaan Emas Lama dan Baru
Salah satu kesalahan umum adalah membeli emas tanpa memahami perbedaan antara emas lama dan emas keluaran baru.
Banyak investor baru ketika datang ke toko emas hanya melihat fisik atau nominal harga, tanpa mengetahui karakteristik masing-masing jenis emas.
Perbedaan utama antara emas lama dan baru biasanya terletak pada barcode dan harga modal.
Emas baru biasanya memiliki barcode, sedangkan emas lama belum. Akibatnya, harga emas baru bisa lebih tinggi dibanding emas lama, meskipun kadar emas dan nilai intrinsiknya sama.
Jika memahami hal ini, investor bisa memilih membeli emas lama dengan modal lebih kecil, namun keuntungan jual kembali tetap setara.
Sayangnya, emas lama kini semakin sulit ditemukan karena produsen mulai fokus memproduksi versi baru.
2. Salah Strategi Mendapatkan Emas Lama
Untuk mendapatkan emas lama, ada beberapa cara yang lebih efektif dibanding membeli langsung di toko emas.
Pre-order atau indent di toko emas resmi.
Membeli melalui teman atau saudara, sehingga harga lebih murah tanpa perantara yang mengambil keuntungan tambahan.
Cara diatas memungkinkan investor mendapatkan emas lama dengan harga lebih kompetitif dan memaksimalkan margin keuntungan saat dijual kembali.
3. Takut Membeli Saat Harga Turun
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah menunda pembelian ketika harga emas turun karena takut harganya akan turun lebih dalam lagi
Sikap ini justru membuat investor kehilangan kesempatan membeli emas dengan harga murah.
Strategi yang tepat adalah membeli sedikit demi sedikit saat harga turun.
Dengan cara tersebut, investor bisa mengatur rata-rata harga beli dan meminimalkan risiko.
4. Menjual Terlalu Cepat Saat Harga Naik
Banyak orang tergoda menjual emas begitu harga naik sedikit karena takut harga akan turun lagi.
Namun, perilaku ini justru membuat investor kehilangan potensi keuntungan maksimal.
Tipsnya adalah menjual secara bertahap ketika harga naik. Dengan cara ini, jika harga turun kembali, investor masih memiliki cadangan emas untuk dibeli kembali dengan harga lebih rendah.
Strategi beli-cicil dan jual-cicil ini terbukti lebih stabil untuk memaksimalkan keuntungan.
Demikian informasi mengenai beberapa kesalahan investasi emas yang sering terjadi.
Disclaimer: Konten ini bersifat informatif dan edukatif. Tidak dimaksudkan sebagai saran finansial profesional.
Pembaca disarankan melakukan riset sendiri dan berkonsultasi dengan ahli sebelum mengambil keputusan investasi emas.