Demo Hari Ini 2 September 2025 di Jakarta Apakah Ada? Cek Waktu dan Titik Lokasi Selengkapnya

Selasa 02 Sep 2025, 07:31 WIB
Aksi demonstrasi rencananya akan kembali digelar oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), pada Selasa, 2 September 2025. (Poskota/ Ahmad Tri Hawaari)

Aksi demonstrasi rencananya akan kembali digelar oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), pada Selasa, 2 September 2025. (Poskota/ Ahmad Tri Hawaari)

POSKOTA.CO.ID - Rencananya aksi demonstrasi akan kembali digelar oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), pada Selasa, 2 September 2025.

Koordinator Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Muzammil Ihsan, memastikan aksi demonstrasi tersebut akan berlanjut hari ini.

"Kami enggak hari ini (Senin), tapi Selasa (2 September)," ujar Ihsan kepada media, Senin, 1 Aeptember 2025.

Aksi yang bakal digelar hari ini sendiri merupakan kelanjutan dari demonstrasi bertajuk Indonesia (C)emas Jilid II 2025.

Sebelumnya, pada 28 Juli 2025, BEM SI telah mengadakan aksi dengan tema serupa, yakni Indonesia (C)emas 2025, yang berlangsung hingga malam hari.

Demonstrasi sebelumnya berakhir dengan kehadiran Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg), Juri Ardiantoro, yang menandatangani dokumen tuntutan aksi di hadapan para demonstran.

Aksi tersebut diperkirakan akan berlangsung di beberapa titik strategis di Jakarta dengan membawa beberapa tuntutan.

Adapun waktu dan lokasi serta tuntutan yang dibawa oleh aliansi seluruh mahasiswa pada demo hari ini.

Baca Juga: 22 Halte Transjakarta Terdampak Demo Segera Diperbaiki

Waktu dan Titik Lokasi Demo di Jakarta Hari Ini

Berikut adalah sejumlah titik lokasi demo BEM SI yang direncanakan berlangsung hari ini.

  • Depan DPR/MPR RI – Aliansi BEM Tangerang Selatan menuntut penyelesaian kasus HAM 1998, pengesahan RUU Perampasan Aset, dan penolakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
  • Depan Kemendikti Saintek RI – Mantan dosen Universitas Muhammadiyah Madiun memprotes dugaan ijazah ilegal.
  • Kantor Puslapdik – Koalisi Mahasiswa Nusantara menuntut pengusutan dugaan korupsi beasiswa.
  • Silang Selatan Monas – LBH DPD KNPI DKI Jakarta dan PMKRI menyoroti kematian driver ojek online, tuntutan pencopotan Kapolri, dan kritik program makan bergizi gratis.
  • Depan Sat Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang – Kelompok Bangun Indonesia Maju menyoroti tindakan represif aparat.
  • Menteng – Komunitas Pemantau Korupsi mendesak pemeriksaan kader Nasdem Amelia Anggraini terkait dugaan korupsi biskuit balita dan ibu hamil.
  • Sawah Besar – Gempar menuntut pengusutan korupsi haji, sementara Gerakan Muda Anti Korupsi menuntut evaluasi kinerja BPS.

Namun, hingga saat ini, belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai jam pasti aksi demo yang akan digelar hari ini.

Baca Juga: Kompolnas Imbau Polisi Bersikap Humanis Kawal Demo

11 Poin Tuntutan BEM SI

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) membawa 11 tuntutan utama dalam aksi Indonesia (C)emas 2025.

Tuntutan ini mencakup berbagai isu nasional, mulai dari penegakan hukum hingga pengawasan kebijakan pemerintah. Berikut rangkumannya.

  • Menolak politisasi penulisan sejarah Indonesia dan segala bentuk pengaburan fakta yang dianggap menguntungkan kepentingan elit.
  • Menuntut peninjauan kembali pasal-pasal bermasalah dalam Rancangan Undang-Undang (RUU), dengan menekankan pentingnya partisipasi publik yang bermakna.
  • Mendesak pemerintah untuk bersikap transparan dalam setiap perjanjian bilateral agar tidak merugikan kedaulatan ekonomi nasional.
  • Meminta audit menyeluruh terhadap izin pertambangan serta menindak tegas praktik pertambangan ilegal yang merusak lingkungan.
  • Menolak rencana pembangunan lima batalyon baru di Aceh dan menuntut transparansi jumlah pasukan organik sesuai nota kesepahaman (MoU) Helsinki.
  • Menolak keras pembangunan pengadilan militer di lingkungan kampus, termasuk Universitas Riau.
  • Mendesak pencabutan Undang-Undang TNI dan menghentikan segala bentuk intimidasi aparat terhadap masyarakat sipil.
  • Meminta kebebasan hukum tanpa syarat bagi mahasiswa yang dikriminalisasi atau ditetapkan sebagai tersangka karena menyuarakan pendapat.
  • Menolak promosi LGBT dan mendorong lahirnya regulasi yang selaras dengan nilai-nilai agama serta budaya luhur bangsa.
  • Menentang praktik dwifungsi jabatan sipil dan militer yang berpotensi merusak profesionalisme birokrasi negara.
  • Mendesak pengesahan segera Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset sebagai instrumen utama dalam pemberantasan korupsi.

Berita Terkait


News Update