BANDUNG BARAT, POSKOTA.CO.ID – Sejumlah gempa kecil yang mengguncang kawasan Sesar Lembang dalam beberapa pekan terakhir membuat warga resah.
Meski demikian, para peneliti mengingatkan agar masyarakat tidak buru-buru menyimpulkan gempa tersebut sebagai foreshock atau tanda gempa besar.
Peneliti Sesar Lembang dari BRIN, Mudrik Rahmawan Daryono, mengatakan getaran kecil yang terasa di Ngamprah, KM 6, harus tetap diwaspadai.
Hingga kini belum bisa dipastikan apakah gempa itu akan disusul lindu besar atau hanya berhenti pada gempa kecil.
"Jadi, dua kemungkinan itu bisa terjadi tanpa diprediksi," kata Mudrik, Senin, 26 Agustus 2025.
Baca Juga: Ancaman Sesar Lembang Dinilai Serius, BPBD Kota Bandung Fokus Mitigasi
Ia juga menyoroti gempa di Bekasi yang bersumber dari Sesar Baribis. Menurutnya, rentetan gempa di dua wilayah itu bisa saling berkaitan.
"BMKG khawatir ini foreshock. Bisa jadi gempa besar terjadi di Lembang atau Baribis. Kita tidak tahu mana lebih duluan," ujarnya.
Berdasarkan data penelitian, Sesar Lembang sudah lama masuk siklus pelepasan energi besar.
Catatan geologi menunjukkan patahan itu terakhir kali melepaskan energi besar pada abad ke-15, sekitar tahun 1450–1460.
"Siklusnya diperkirakan 170–670 tahun. Sekarang sudah 560 tahun sejak terakhir. Artinya sudah masuk rentang waktunya. Bisa terjadi sekarang, bisa juga 100 tahun lagi," ungkapnya.