JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – DLH DKI Jakarta menindaklanjuti temuan busa yang muncul di aliran Kali Sunter, Jakarta Utara.
Berdasarkan hasil pemantauan pada 19 Agustus, busa diduga berasal dari Situ Ria Rio, Pulomas, Jakarta Timur.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan kualitas air Situ Ria Rio sudah tercemar kandungan organik dan surfaktan. Busa muncul saat pompa di Rumah Pompa Polder Pulomas 1 (Kelapa Gading, Jakarta Utara) dan Pulomas 2 (Kayu Putih, Jakarta Timur) dinyalakan.
Petugas saat itu mengosongkan air Situ untuk mengantisipasi potensi hujan deras. Debit air yang tinggi memicu turbulensi sehingga busa meluap ke Kali Sunter.
Baca Juga: Bukan Sekedar Nama Jalan, Ini Sejarah Jalan TB Simatupang
Untuk penanganan jangka pendek, DLH menyiapkan dua langkah utama. Pertama, pemasangan kubus apung di hilir outlet pompa 1 dan 2 pada jarak sekitar 100 meter.
"Instalasi ini bertujuan mencegah penyebaran busa lebih luas dan ditargetkan selesai pada 30 Agustus 2025," ucap Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto, Jumat, 22 Agustus 2025.
Kedua, petugas akan melakukan penyemprotan busa menggunakan metode high pressure spraying dengan tekanan 7–9 Bar sesuai standar operasional.
Dinas LH juga memperkuat koordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan pengelola rumah pompa agar respons bisa segera dilakukan setiap kali pompa beroperasi.
Baca Juga: Pemkab Bogor dan Pemkot Depok Resmikan Pasar Rakyat Citayam
"Selanjutnya, identifikasi sumber pencemar di sekitar Situ Ria Rio tengah berlangsung," ujar Asep.