BMKG Sebut Segmen Citarum Pemicu Gempa Karawang-Bekasi, Bisa Ancam Jakarta

Kamis 21 Agu 2025, 19:13 WIB
Ilustrasi gempa Karawang-Bekasi. (Sumber: Pixabay/Tumisu)

Ilustrasi gempa Karawang-Bekasi. (Sumber: Pixabay/Tumisu)

KARAWANG, POSKOTA.CO.ID - Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,7 mengguncang Kabupaten Karawang dan Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa malam, 20 Agustus 2025.

Getaran gempa dirasakan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), serta sejumlah daerah lain di Jawa Barat.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat, tepatnya segmen Citarum,” ujar Direktur Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, saat dihubungi, Kamis, 21 Agustus 2025.

Daryono memastikan gempa ini dipicu oleh aktivitas segmen Citarum dari sistem Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat atau West Java Back Arc Thrust, bukan Sesar Baribis seperti yang sempat diduga.

Disebutnya, gempa ini merupakan gempa dangkal dengan kedalaman hiposenter 10 kilometer. Sesar sendiri adalah retakan atau rekahan pada kerak bumi di mana dua blok batuan bergerak relatif satu sama lain akibat gaya tektonik.

"Gempa semalam itu pemicunya segmen Citarum bukan Baribis. Episenter gempa terletak di selatan segmen Citarum, karena sistem sesar ini memiliki kemiringan (dipping) ke arah selatan," jelas Daryono.

Baca Juga: Bekasi Diguncang 1 Gempa Utama dan 13 Susulan, Dipicu Sesar Citarum yang Episentrumnya Ternyata di Karawang

Berdasarkan data BMKG, West Java Back Arc Thrust adalah sesar aktif yang terletak di belakang busur vulkanik Jawa Barat, membentang melalui wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi, hingga perbatasan selatan Jakarta dengan Depok dan Bogor.

Sesar ini terdiri dari beberapa segmen aktif. Di antaranya, sesar Citarum Front yang memanjang sekitar 70 kilometer dari arah timur-tenggara.

Lalu, Sesar Citarum, memanjang sekitar 40 kilometer dari barat-barat laut, menjadi pemicu gempa kali ini. Kemudian Sesar Baribis yang terletak lebih ke timur, dekat Kuningan dan Cirebon dan terakhir Sesar Cirata.

Potensi Bahaya di Jakarta

Meskipun West Java Back Arc Thrust tidak mencapai wilayah Jakarta secara langsung, Daryono mengingatkan, bahwa kondisi tanah lunak di Jakarta dapat memperparah dampak guncangan jika terjadi gempa besar. Terutama dari wilayah selatan seperti Banten atau Selat Sunda.

Karena itu, ia mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan selalu mengikuti informasi resmi dari sumber terpercaya

“Tidak (West Java Back Arc Thrust tidak sampai Jakarta). Tapi tanah lunak Jakarta itu berbahaya jika ada gempa besar di selatan Banten Selat Sunda," ucap Daryono.


Berita Terkait


News Update