Juru bicara UGM, I Made Andi Arsana menyebutkan ada dua alasan mengapa pihaknya membatalkan acara peluncuran buku tersebut, yaitu proseduran dan politis.
“UGM memahami bahwa kegiatan ini memiliki nuansa politik yang erat dengan isu Jokowi. UGM tidak melibatkan diri dalam isu tersebut karena tidak terkait langsung,” kata Andi.
Andi menjelaskan bahwa secara prosedural acara tersebut tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku di unit usaha UGM serta sejak awal tidak ada informasi yang valid.
Baca Juga: Siapa Chris Komari? Ini Profil Ketua Forum Diaspora Indonesia di AS yang Singgung Isu Ijazah Jokowi
Pihaknya baru menerima informasi bahwa acara yang akan dilangsungkan terkait peluncuran buku Jokowi White Paper ini dan berbeda dari keterangan awal pemesanan tempat.
“Bagi UGM acara tersebut tidak menunjukkan keterbukaan sejak awal dan berpotensi menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu. Oleh karena itu, melakukan penolakan,” tutur Andi
Lebih lanjut, pihak UGM menghormati aspirasi setiap warga negara dalam menyampaikan pandangan, namun menolak dilibatkan jika tidak sesuai prosedur.
“Acara ini bernuansa politik dan UGM tidak bersedia terlibat serta memfasilitasi kegiatan tersebut,” ujarnya.