SIapa Sherly Tjoanda? Aksi Bersejarah Gubernur Maluku Utara Kibarkan Merah Putih di Bawah Laut

Senin 18 Agu 2025, 13:55 WIB
Sherly Tjoanda, Gubernur Maluku Utara, mengenakan kostum mermaid merah putih saat mengibarkan bendera di bawah laut Sulamadaha, Ternate, dalam rangka HUT ke-80 Republik Indonesia. (Sumber: TIktok)

Sherly Tjoanda, Gubernur Maluku Utara, mengenakan kostum mermaid merah putih saat mengibarkan bendera di bawah laut Sulamadaha, Ternate, dalam rangka HUT ke-80 Republik Indonesia. (Sumber: TIktok)

POSKOTA.CO.ID - Tahun 2025 menjadi momentum istimewa dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Di berbagai daerah, upacara bendera digelar dengan cara unik untuk menegaskan identitas lokal. Namun, apa yang dilakukan Pemerintah Provinsi Maluku Utara sukses mencuri perhatian nasional bahkan internasional.

Pada Sabtu, 16 Agustus 2025, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda tampil memukau dengan kostum putri duyung (mermaid) merah putih. Ia menyelam anggun ke dasar laut Sulamadaha, Ternate, membawa bendera Merah Putih yang kemudian dikibarkan di bawah air.

Sherly tidak sekadar melakukan atraksi. Ia ingin menunjukkan bahwa Merah Putih tidak hanya berkibar di darat, tetapi juga menyatu dengan ombak dan kehidupan bawah laut. Di akun Instagram pribadinya, Sherly menulis:

“Merah Putih nggak cuma berkibar di tiang, hari ini dia menyatu dengan ombak, menyelam ke dasar laut.”

Unggahan itu segera viral, disukai ribuan warganet yang terharu sekaligus bangga.

Baca Juga: Jadwal Pencairan Dana Bantuan PIP Termin 3 Agustus 2025: Begini Cara Cek dan Syarat Pencairan

Kolaborasi Pemerintah dan Komunitas Penyelam

Upacara bendera bawah laut ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan Wanita Selam Indonesia (WASI). Organisasi ini dipimpin oleh Tri Tito Karnavian, istri Menteri Dalam Negeri.

Sebanyak 100 penyelam profesional turut ambil bagian, menciptakan pemandangan spektakuler dengan latar Gunung Gamalama yang megah. Formasi para penyelam, kibaran bendera, hingga kehadiran kostum unik sang gubernur membuat upacara ini terasa sakral sekaligus memukau.

Tidak hanya seremoni, kegiatan ini juga mengusung pesan edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian laut. Maluku Utara dikenal sebagai provinsi dengan kekayaan hayati laut melimpah, dan pesan simbolis Sherly mempertegas identitas masyarakatnya sebagai anak laut.

Simbol Harapan dari Dasar Laut

Bagi Sherly Tjoanda, momen ini bukan sekadar pertunjukan visual. Ia menegaskan bahwa pengibaran bendera di kedalaman laut adalah simbol perjuangan, harapan, dan keberanian.

“Mengibarkan Merah Putih di bawah laut menjadi simbol bagi saya, bahwa dari kedalaman tergelap pun kita bisa kembali ke permukaan dengan membawa harapan dan cinta tanah air,” ungkap Sherly.

Pesan itu relevan dengan kondisi bangsa yang kerap menghadapi tantangan besar. Menurutnya, kemerdekaan sejati tidak hanya bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga keberanian melawan rasa takut, keraguan, dan hambatan dalam kehidupan modern.

Merdeka dalam Makna Sehari-hari

Sebagai manusia, kita sering kali melihat kemerdekaan hanya sebatas seremoni tahunan. Namun apa yang ditampilkan Sherly justru mengingatkan kita bahwa kemerdekaan adalah ruang untuk menyalakan harapan dari titik paling gelap sekalipun.

Bayangkan: di kedalaman laut, dengan keterbatasan oksigen, risiko tekanan air, dan gelapnya dasar laut, Sang Saka Merah Putih tetap berkibar. Analogi ini seolah menegaskan bahwa bangsa Indonesia, meski menghadapi gelombang persoalan, selalu punya jalan untuk kembali ke permukaan.

Dari sudut pandang manusia biasa, pesan ini menyentuh. Sebab setiap individu pernah merasakan “tenggelam” dalam persoalan hidup, tetapi selalu ada ruang untuk bangkit membawa cahaya baru.

Kostum Mermaid yang Sarat Makna

Keunikan upacara ini tentu tidak lepas dari perhatian publik terhadap kostum mermaid merah putih yang dikenakan Sherly. Kostum tersebut dirancang khusus agar fleksibel di bawah air, dengan ekor leluasa bergerak mengikuti arus laut.

Bagi masyarakat Maluku Utara, laut adalah sumber kehidupan, budaya, dan identitas. Kostum mermaid menjadi representasi dari hubungan manusia dengan laut, sekaligus ajakan untuk mencintai dan melindungi ekosistem laut dari ancaman kerusakan.

Profil Singkat Sherly Tjoanda

Nama Sherly Tjoanda semakin dikenal sejak ia resmi menjabat Gubernur Maluku Utara periode 2025–2030 dari Partai Demokrat. Ia dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 bersama 961 kepala daerah hasil Pilkada 2024.

Sherly lahir pada 8 Agustus 1982. Karier politiknya berawal dari tragedi: ia menggantikan almarhum suaminya, Benni Laos, yang wafat akibat kecelakaan speedboat saat masih menjadi bakal calon gubernur. Berpasangan dengan Sarbin Sehe, Sherly akhirnya memenangi Pilkada Maluku Utara 2024.

Selain sebagai kepala daerah, Sherly juga aktif dalam kegiatan sosial. Ia adalah Ketua Yayasan Bela Peduli, yang bergerak dalam bidang bantuan sosial bagi anak yatim dan masyarakat kurang mampu.

Resonansi di Media Sosial dan Publik

Momen pengibaran bendera bawah laut ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial. Ribuan komentar muncul, mayoritas memberikan apresiasi atas kreativitas sekaligus keberanian sang gubernur.

Banyak warganet menilai aksi Sherly bukan sekadar atraksi, tetapi bentuk komunikasi publik yang dekat dengan generasi muda. Di era ketika perhatian publik mudah teralih oleh hiburan instan, upacara seperti ini bisa menjadi jembatan agar pesan nasionalisme tetap relevan.

Baca Juga: Perjuangan Aji Darmaji Usai Kepergian Mpok Alpa, Rawat Empat Anak Termasuk Bayi Kembar

Inspirasi untuk Daerah Lain

Keunikan perayaan HUT RI di Maluku Utara memberi inspirasi bagi daerah lain untuk menampilkan identitas lokal dalam perayaan nasional. Jika di Solo ada upacara bendera di atas sungai, maka di Maluku Utara upacara dilakukan di bawah laut.

Hal ini membuktikan bahwa kemerdekaan adalah ruang kreativitas. Setiap daerah bisa mengekspresikan rasa cinta tanah air dengan cara yang otentik, tanpa mengurangi nilai sakral bendera Merah Putih.

Peringatan HUT ke-80 RI di Maluku Utara akan dikenang sebagai salah satu momen paling unik dan menyentuh. Bendera Merah Putih yang berkibar di dasar laut bukan sekadar simbol perayaan, melainkan ajakan untuk berani menghadapi kedalaman hidup, menjaga laut sebagai identitas bangsa, dan merawat semangat kemerdekaan di hati setiap manusia Indonesia.

Sebagaimana pesan yang disampaikan Sherly Tjoanda, kemerdekaan adalah keberanian untuk bangkit dari kegelapan dengan membawa harapan baru.


Berita Terkait


News Update