Pesan itu relevan dengan kondisi bangsa yang kerap menghadapi tantangan besar. Menurutnya, kemerdekaan sejati tidak hanya bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga keberanian melawan rasa takut, keraguan, dan hambatan dalam kehidupan modern.
Merdeka dalam Makna Sehari-hari
Sebagai manusia, kita sering kali melihat kemerdekaan hanya sebatas seremoni tahunan. Namun apa yang ditampilkan Sherly justru mengingatkan kita bahwa kemerdekaan adalah ruang untuk menyalakan harapan dari titik paling gelap sekalipun.
Bayangkan: di kedalaman laut, dengan keterbatasan oksigen, risiko tekanan air, dan gelapnya dasar laut, Sang Saka Merah Putih tetap berkibar. Analogi ini seolah menegaskan bahwa bangsa Indonesia, meski menghadapi gelombang persoalan, selalu punya jalan untuk kembali ke permukaan.
Dari sudut pandang manusia biasa, pesan ini menyentuh. Sebab setiap individu pernah merasakan “tenggelam” dalam persoalan hidup, tetapi selalu ada ruang untuk bangkit membawa cahaya baru.
Kostum Mermaid yang Sarat Makna
Keunikan upacara ini tentu tidak lepas dari perhatian publik terhadap kostum mermaid merah putih yang dikenakan Sherly. Kostum tersebut dirancang khusus agar fleksibel di bawah air, dengan ekor leluasa bergerak mengikuti arus laut.
Bagi masyarakat Maluku Utara, laut adalah sumber kehidupan, budaya, dan identitas. Kostum mermaid menjadi representasi dari hubungan manusia dengan laut, sekaligus ajakan untuk mencintai dan melindungi ekosistem laut dari ancaman kerusakan.
Profil Singkat Sherly Tjoanda
Nama Sherly Tjoanda semakin dikenal sejak ia resmi menjabat Gubernur Maluku Utara periode 2025–2030 dari Partai Demokrat. Ia dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 bersama 961 kepala daerah hasil Pilkada 2024.
Sherly lahir pada 8 Agustus 1982. Karier politiknya berawal dari tragedi: ia menggantikan almarhum suaminya, Benni Laos, yang wafat akibat kecelakaan speedboat saat masih menjadi bakal calon gubernur. Berpasangan dengan Sarbin Sehe, Sherly akhirnya memenangi Pilkada Maluku Utara 2024.
Selain sebagai kepala daerah, Sherly juga aktif dalam kegiatan sosial. Ia adalah Ketua Yayasan Bela Peduli, yang bergerak dalam bidang bantuan sosial bagi anak yatim dan masyarakat kurang mampu.
Resonansi di Media Sosial dan Publik
Momen pengibaran bendera bawah laut ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial. Ribuan komentar muncul, mayoritas memberikan apresiasi atas kreativitas sekaligus keberanian sang gubernur.
Banyak warganet menilai aksi Sherly bukan sekadar atraksi, tetapi bentuk komunikasi publik yang dekat dengan generasi muda. Di era ketika perhatian publik mudah teralih oleh hiburan instan, upacara seperti ini bisa menjadi jembatan agar pesan nasionalisme tetap relevan.
Baca Juga: Perjuangan Aji Darmaji Usai Kepergian Mpok Alpa, Rawat Empat Anak Termasuk Bayi Kembar