Sejarah Kota Depok, Dari Masa Kolonial hingga Kota Modern

Kamis 14 Agu 2025, 20:02 WIB
Sejarah Kota Depok (Sumber: Pinterest/Andrea)

Sejarah Kota Depok (Sumber: Pinterest/Andrea)

POSKOTA.CO.ID - Kota Depok, yang terletak di Provinsi Jawa Barat, memiliki sejarah panjang yang bermula dari era kolonial Belanda hingga berkembang menjadi kota mandiri seperti sekarang.

Berikut adalah sejarah singkat Depok dilansir dari berbagai sumber.

Asal-Usul Nama Depok

Nama "Depok" berasal dari kata "De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen" (DEPOK) atau "De Eerste Protestante Organisatie van Christenen", yang berarti "Organisasi Kristen Protestan Pertama".

Namun, ada juga pendapat bahwa nama Depok berasal dari kata Sunda "Padepokan", yang berarti tempat tinggal atau pusat pendidikan.

Baca Juga: Kampus Favorit di Depok: Universitas Indonesia hingga PTS Berkualitas, Mana yang Cocok untuk Anda?

Masa Kolonial Belanda (Abad ke-17–1942)

Pada tahun 1696, seorang pejabat VOC bernama Cornelis Chastelein membeli sejumlah lahan di Depok untuk dijadikan perkebunan.

Chastelein, yang beragama Kristen, mempekerjakan budak-budak dari berbagai daerah seperti Bali, Sulawesi, dan Maluku.

Sebelum meninggal pada 1714, ia membebaskan para budaknya dan mewariskan tanah Depok kepada mereka.

Kelompok ini kemudian dikenal sebagai "Belanda Depok" atau "Kaum Depok", yang membentuk komunitas Kristen di Depok.

Masa Pendudukan Jepang dan Kemerdekaan (1942–1950-an)

Pada masa pendudukan Jepang (1942–1945), Depok menjadi wilayah penting karena lokasinya yang strategis di selatan Batavia (Jakarta).

Setelah Indonesia merdeka, Depok menjadi bagian dari Kabupaten Bogor.

Depok sebagai Kota Administratif (1982–1999)

Pada 18 Maret 1982, Depok ditetapkan sebagai Kota Administratif (Kotif) di bawah Kabupaten Bogor.

Pertumbuhan penduduk yang pesat, terutama karena banyaknya perumahan dan kampus seperti Universitas Indonesia (UI), mendorong Depok menjadi wilayah yang berkembang cepat.

Pembentukan Kota Depok (1999–Sekarang)

Akhirnya, pada 27 April 1999, Depok resmi menjadi Kota Madya Otonom (sekarang Kota Depok) melalui UU No. 15 Tahun 1999.

Kota ini terus berkembang menjadi pusat pendidikan, bisnis, dan permukiman di Jawa Barat.

Depok Kini: Dari Warisan Kolonial Menuju Kota Metropolitan Modern

Kota Depok yang dahulu dikenal sebagai wilayah perkebunan Belanda, kini telah bertransformasi menjadi salah satu kota terbesar di Jawa Barat.

Dengan penduduk lebih dari 2,3 juta jiwa, Depok menjadi pusat pendidikan, ekonomi, dan hunian bagi warga Jabodetabek.

Warisan Sejarah yang Masih Bertahan

Beberapa peninggalan sejarah Depok masih bisa dilihat hingga kini, seperti:

  1. Stasiun Depok Lama, salah satu stasiun kereta api tertua di Indonesia.
  2. Rumah-rumah peninggalan Belanda Depok di kawasan Depok Lama.
  3. Gereja Immanuel Depok, gereja tua peninggalan Cornelis Chastelein.

Depok sebagai Kota Pendidikan

Dengan hadirnya Universitas Indonesia (UI), Politeknik Negeri Jakarta, dan berbagai perguruan tinggi lainnya, Depok menjadi salah satu kota pelajar terkemuka di Indonesia.

Baca Juga: Misteri Cahaya di Langit Depok, Penampakan UFO atau Bukan?

Infrastruktur dan Pembangunan

Pemerintah Kota Depok terus memperbaiki infrastruktur, seperti:

  • Pembangunan LRT Jabodebek yang terhubung ke Jakarta.
  • Penyelesaian Jalan Tol Depok-Antasari untuk mengurangi kemacetan.
  • Pengembangan kawasan Depok Cyber City sebagai pusat teknologi.

Tantangan ke Depan

Meski berkembang pesat, Depok masih menghadapi sejumlah masalah seperti banjir, kemacetan, dan kepadatan penduduk.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris, menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas hidup warga melalui pembangunan berkelanjutan.

"Kami ingin Depok tidak hanya menjadi kota transit, tetapi kota yang nyaman untuk tinggal dan bekerja," ujarnya.

Dengan sejarahnya yang kaya dan pembangunan yang terus berjalan, Depok siap menjadi salah satu kota metropolitan terdepan di Indonesia.


Berita Terkait


News Update