Pada 18 Maret 1982, Depok ditetapkan sebagai Kota Administratif (Kotif) di bawah Kabupaten Bogor.
Pertumbuhan penduduk yang pesat, terutama karena banyaknya perumahan dan kampus seperti Universitas Indonesia (UI), mendorong Depok menjadi wilayah yang berkembang cepat.
Pembentukan Kota Depok (1999–Sekarang)
Akhirnya, pada 27 April 1999, Depok resmi menjadi Kota Madya Otonom (sekarang Kota Depok) melalui UU No. 15 Tahun 1999.
Kota ini terus berkembang menjadi pusat pendidikan, bisnis, dan permukiman di Jawa Barat.
Depok Kini: Dari Warisan Kolonial Menuju Kota Metropolitan Modern
Kota Depok yang dahulu dikenal sebagai wilayah perkebunan Belanda, kini telah bertransformasi menjadi salah satu kota terbesar di Jawa Barat.
Dengan penduduk lebih dari 2,3 juta jiwa, Depok menjadi pusat pendidikan, ekonomi, dan hunian bagi warga Jabodetabek.
Warisan Sejarah yang Masih Bertahan
Beberapa peninggalan sejarah Depok masih bisa dilihat hingga kini, seperti:
- Stasiun Depok Lama, salah satu stasiun kereta api tertua di Indonesia.
- Rumah-rumah peninggalan Belanda Depok di kawasan Depok Lama.
- Gereja Immanuel Depok, gereja tua peninggalan Cornelis Chastelein.
Depok sebagai Kota Pendidikan
Dengan hadirnya Universitas Indonesia (UI), Politeknik Negeri Jakarta, dan berbagai perguruan tinggi lainnya, Depok menjadi salah satu kota pelajar terkemuka di Indonesia.
Baca Juga: Misteri Cahaya di Langit Depok, Penampakan UFO atau Bukan?
Infrastruktur dan Pembangunan
Pemerintah Kota Depok terus memperbaiki infrastruktur, seperti:
- Pembangunan LRT Jabodebek yang terhubung ke Jakarta.
- Penyelesaian Jalan Tol Depok-Antasari untuk mengurangi kemacetan.
- Pengembangan kawasan Depok Cyber City sebagai pusat teknologi.
Tantangan ke Depan
Meski berkembang pesat, Depok masih menghadapi sejumlah masalah seperti banjir, kemacetan, dan kepadatan penduduk.