Obrolan Warteg: Yang Etis – Etis Saja

Kamis 14 Agu 2025, 06:40 WIB
lustrasi obrolan santai di warteg membahas sorotan publik terhadap perilaku pejabat. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

lustrasi obrolan santai di warteg membahas sorotan publik terhadap perilaku pejabat. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

“Kalau melanggar etika gimana Bro,” tanya Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Membumikan Lomba Egrang

“Pelanggaran etika memang tidak akan bermuara kepada sanksi hukum, tetapi dapat menggerus simpati publik yang pada gilirannya, tidak tertutup kemungkinan, merosotnya tingkat kepercayaan,” jelas mas Bro.

“Iya juga, bisa jadi nanti ada yang menilai masak sih, elite dan pejabat publik tidak punya etika,” kata Heri.

“Lantas apa yang dimaksud dengan politis etis?,” tanya Yudi.

“Sejumlah sumber menyebutkan politik etis adalah  pendekatan dalam politik yang menekankan pada prinsip – prinsip moral dan etika dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan publik,” kata mas Bro..

“Elite politik disebut etis jika memiliki integritas tinggi, konsisten dalam tindakan dan prinsip. Satunya kata dengan perbuatan. Memegang teguh nilai – nilai moral, mengedepankan prinsip kebenaran dan keadilan serta menghindari konflik kepentingan,” tambah mas Bro..

“Tak kalah pentingnya tidak menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu. Mari merenung diri,” ujar Heri.

“Siapa yang wajib merenung?” kata Yudi. (Joko Lestari)


Berita Terkait


News Update