Ia menambahkan, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan Kementerian Sosial untuk mendukung program ini.
"Nanti akan ada kerja sama dengan Kemensos soal ini. Tambahan kerja sama kita sudah punya kerja sama sebenarnya," ucapnya.
Karding menegaskan, tenaga pengajar Kelas Migran akan melibatkan guru bahasa, alumni luar negeri, hingga praktisi yang berpengalaman di negara tujuan. Namun, yang paling penting adalah kewajiban penguasaan bahasa Inggris.
"Tetapi secara umum yang saya minta diwajibkan tadi adalah bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Ini penting karena kita tidak bisa berselancar di era global ini kalau kita nggak bisa bahasa Inggris," jelasnya. (cr-3)