H-1 Pembukaan Sekolah Rakyat di Tangsel, Pekerjaan Rehabilitasi Gedung Belum Rampung

Selasa 29 Jul 2025, 19:16 WIB
Kondisi bangunan Sekolah Rakyat yang terletak di kompleks BLKI, Serpong, Tangsel pada Selasa, 29 Juli 2025, masih tampak belum rampung sepenuhnya. (Sumber: POSKOTA | Foto: Primayanti)

Kondisi bangunan Sekolah Rakyat yang terletak di kompleks BLKI, Serpong, Tangsel pada Selasa, 29 Juli 2025, masih tampak belum rampung sepenuhnya. (Sumber: POSKOTA | Foto: Primayanti)

TANGSEL, POSKOTA.CO.ID - Sekolah Rakyat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, dijadwalkan mulai beroperasi pada Rabu, 30 Juli 2025. Namun, sehari jelang pembukaan, proses rehabilitasi gedung masih belum sepenuhnya rampung.

Pantauan di lokasi pada Selasa, 29 Juli 2025, tampak sejumlah pekerja masih sibuk menyelesaikan pembangunan di kompleks Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

Tumpukan material bangunan seperti besi, pasir, triplek, dan rangka kayu masih terlihat di beberapa sudut area.

Sementara, ranjang asrama untuk para siswa masih tertumpuk di dalam satu ruangan, menunggu kamar yang belum selesai seluruhnya.

Meski demikian, enam bangunan utama berwarna putih dan oranye telah berdiri kokoh dan siap digunakan.

Baca Juga: Mensos Sebut 90 Persen Kegiatan Belajar Sekolah Rakyat di Bogor Berjalan Baik

Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati, menegaskan bahwa lokasi tersebut hanya bersifat sementara.

“Sekolah Rakyat di Tangsel itu hanya baru pinjam pakai. Karena syarat sekolah rakyat itu harus punya lahan minimal 7 hektare. Di Tangsel cukup sulit cari lahan sebesar itu, kecuali dibantu pengembang,” ujarnya kepada awak media saat ditemui di Gerai Lengkong pada Selasa, 29 Juli 2025.

Dimyati menyebutkan, gedung yang terdapat di lahan BLKI itu dipinjamkan oleh Pemprov Banten untuk sementara waktu guna mendukung program dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.

“Tempat yang sekarang kita pinjamkan. Tapi nantinya, pemerintah pusat melalui Kemensos akan membangun gedung permanen dengan lahan yang memenuhi syarat,” lanjutnya.

Meski masih dalam proses penyempurnaan fisik, aktivitas belajar akan dimulai sesuai jadwal. Dimyati memastikan kesiapan siswa dan staf pengajar sudah mencapai tahap operasional.


Berita Terkait


News Update