"Silakan lihat, semua isinya adalah edukasi, diskusi yang memberikan pencerahan, petunjuk kepada masyarakat tentang hak dan kewajiban mereka yang harus dilindungi oleh hukum," ujarnya.
Abraham dikawal pendukung saat menyambangi Gedung Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dikawal oleh para pendukungnya yang didominasi oleh kaum perempuan.
Ia juga didampingi rekan dan kuasa hukumnya, di antaranya, mantan Wakil KPK Saut Situmorang dan mantan Sekretaris BUMN Said Didu.
Said menegaskan, aparat hukum masih dalam kendali mantan Presiden ke-7 RI. Ia juga juga menyindir aparat hukum bisa terlepas dari bayang-bayang Jokowi jika cucunya menjadi presiden.
"Faktanya simbol perjuangan kita, Abraham Samad dipanggil dalam kasus dengan Joko Widodo. Artinya aparat hukum masih dalam kendali Solo," ucapnya.
Selain itu, Said menyinggung banyak aktivis yang harus mendekam di hotel prodeo hanya, karena mempertanyakan keabsahan ijazah Jokowi.
"Berapa orang di penjara hanya mempersoalkan ijazah Joko Widodo? Apakah semua rakyat Indonesia akan dipenjara demi Joko Widodo? Kalau ini berlanjut saya nyatakan hari ini adalah hari pernyataan perang semesta melawan dinasti Solo," katanya.