POSKOTA.CO.ID - Apa saja isi kode etik guru yang harus dipahami oleh para pendidik? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Setiap profesi memiliki kode etik yang harus dipatuhi, tak terkecuali guru. Kode etik guru penting untuk dipahami dan diamalkan oleh setiap guru.
Menjadi guru bukan hanya sekedar menyampaikan materi di kelas. Namun, ada sejumlah nilai dan tanggung jawab lain yang juga harus dipenuhi.
Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar PPG Tahap 2 Tahun 2025, Simak Selengkapnya!
Oleh karena itu, kode etik menjadi salah satu materi penting yang perlu dipahami oleh para peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025.
Dengan memahami kode etik guru secara penuh, para peserta PPG dapat memahami makna sebenarnya menjadi guru sehingga mampu menjalankan tugas sebagai pendidik dengan penuh tanggung jawab.
Bagi para peserta PPG 2025 dapat menyimak sejumlah informasi mengenai kode etik guru berikut ini.
Baca Juga: Link Pengumuman Seleksi PPG Tahap 1 2025, Cek Hasil Kelulusan di Sini
Apa Itu Kode Etik?
Kode etik guru merupakan pedoman perilaku yang bersifat fundamental bagi setiap guru dalam menjalankan tugas sebagai tenaga pendidik.
Dengan adanya kode etik guru ini, diharapkan dapat mengatur perilaku, sikap, serta tanggung jawab para guru terhadap profesi sebagai tenaga pengajar.
Kode etik punya peranan penting dalam mengarahkan perilaku dan tindakan seorang guru, baik di dalam, maupun luar kelas.
Baca Juga: Cara Mengecek Hasil Kelulusan UKPPPG Calon Guru Gelombang 1 Tahun 2025, Simak Selengkapnya di Sini!
Tujuan Kode Etik Guru
Ada beberapa tujuan penting dalam kode etik guru di Indonesia, di antaranya adalah:
- Melindungi integritas profesi guru.
- Menjamin pelaksanaan tugas secara profesional dan bertanggung jawab.
- Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan.
Isi Kode Etik Guru
Kode etik guru PPG 2025 yang diatur oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memiliki beberapa poin, yaitu:
1. Etika terhadap ilmu pengetahuan
- Integritas intelektual: Menghargai hakikat ilmu dan proses pencarian kebenaran.
- Integritas kejuruan: Terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan.
- Keberanian moral: Mengajar dengan metode yang tepat meski tidak populer.
2. Etika terhadap peserta didik
- Altruisme: Mengutamakan kepentingan murid di atas kepentingan pribadi.
- Tidak berpihak: Menghindari diskriminasi atau eksploitasi.
- Wawasan kemanusiaan: Peka terhadap keragaman dan kondisi sosial.
- Tanggung jawab pengaruh: Menyadari setiap tindakan guru berdampak jangka panjang bagi murid.
3. Etika terhadap profesi
- Kerendahan hati: Mengakui keterbatasan diri. Kolegialitas: Bekerja sama dengan rekan sejawat.
- Kemitraan: Menghargai kontribusi murid dan rekan.
- Tanggung jawab profesional: Berani menyuarakan aspirasi demi kemajuan pendidikan.