Petugas Kebersihan di Bekasi Kewalahan Atasi Sampah, Armada Pengangkut Kurang

Kamis 07 Agu 2025, 16:25 WIB
Petugas kebersihan mengeluhkan tumpukan sampah di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Kamis, 7 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Petugas kebersihan mengeluhkan tumpukan sampah di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Kamis, 7 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

MEDAN SATRIA, POSKOTA.CO.ID - Petugas kebersihan mengeluhkan tumpukan sampah di wilayah Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

Adi, 57 tahun, seorang petugas kebersihan, kewalahan menangani volume sampah yang terus bertambah. Ia menyebut, kendala utamanya adalah minimnya kendaraan operasional pengangkut sampah.

“Jadi kami kekurangan armada, dan armada di sini tuh kendaraannya lagi rusak. Dan tidak ada sama sekali bantuan yang datang. Kalau armadanya lancar, petugas kebersihan disini kerjanya pasti juga lancar,” kata Adi saat ditemui di lokasi, Kamis, 7 Agustus 2025.

Adi menyebutkan, sebagian besar tumpukan sampah saat ini berasal dari kegiatan pembersihan Kali Kapuk beberapa waktu lalu. Sampah-sampah tersebut hanya dipinggirkan dan belum diangkut karena ketiadaan armada.

Baca Juga: Pemkab Bogor Wajibkan Tiap Instansi Miliki Bank Sampah

“Kemarin Kali Kapuk juga baru saja dibersihkan, ya. Tapi sampahnya cuma dipinggirin, belum diangkut sampai sekarang. Kalau armadanya ada, paling seminggu juga beres. Tapi karena nggak ada, ya jadi makin menumpuk,” ujar petugas yang sudah bekerja sejak 1994 itu.

Sementara itu, selain dari Kali, sampah berasal dari berbagai RT dan RW di Kelurahan Pejuang. Umumnya merupakan sampah rumah tangga yang biasa dibuang ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Bantar Gebang.

“Kalau kendaraan cukup, enggak akan numpuk seperti ini. Dulu enggak pernah separah ini. Waktu itu bahkan sempat hampir satu tahun menumpuk. Tapi bulan kemarin baru dibersihin,” tuturnya.

Adi berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi segera menambah armada pengangkut agar masalah sampah tidak semakin parah.

Baca Juga: DLH Cimahi Perketat Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti, Warga Diminta Kelola Sampah Sendiri

“Saya mintanya cuma ditambah armada. Kalau ditambah, saya yakin pekerjaan di sini akan lancar,” ucap dia.

Senada dengan Adi, Mahdi, 39 tahun, petugas kebersihan lainnya menuturkan, minimal tiga unit mobil dibutuhkan setiap harinya untuk bisa mengangkut seluruh tumpukan sampah di wilayah tersebut.

“Kalau dijelaskan ya keadaannya seperti yang terlihat disini. Sampah beberapa hari lalu masih menumpuk. Karena kekurangan armada, ya keadaannya jadi seperti ini,” katanya.

Ia mengaku sering kali harus menunggu lama hingga malam hari untuk pengangkutan, bahkan dalam kondisi hujan hingga banjir.

Baca Juga: Kali Baru di Cibinong Bogor Penuh Sampah usai Hujan Lebat

“Kalau hujan, wilayah sini banjir. Biasanya setinggi sepinggang orang dewasa. Itu juga salah satu kendalanya. Sampah yang menumpuk bikin aliran air tersumbat,” ujar dia.

Mahdi menambahkan, TPS di wilayahnya bisa menampung hingga 12 ton sampah per hari. Namun, kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya turut memperburuk kondisi.

"Harapannya sih ada kesadaran dari warga, ya. Jangan buang sampah di sungai, nanti banjir. Dan buat pemerintah, tolong armada dan pembuangannya benar-benar diperhatikan,” ucapnya. (CR-3)


Berita Terkait


News Update