Pedagang Bendera di Bekasi Bingung Banyak yang Mencari Bendera One Piece

Minggu 03 Agu 2025, 17:40 WIB
Didi Supriadi, 30 tahun, pria asal Cirebon, yang jualan bendera di sekitar Danau Duta Harapan, Bekasi Utara, Kota Bekasi. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Didi Supriadi, 30 tahun, pria asal Cirebon, yang jualan bendera di sekitar Danau Duta Harapan, Bekasi Utara, Kota Bekasi. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

BEKASI UTARA, POSKOTA.CO.ID - Jelang perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia, para pedagang bendera mulai menjamur di sejumlah titik Kota Bekasi, Jawa Barat. Kali ini, terasa berbeda, karena pedagang mengaku banyak warga mencari bendera 'One Piece'.

Salah satunya, Didi Supriadi, 30 tahun, warga Cirebon yang setiap tahun berjualan bendera dan pernak-pernik kemerdekaan di sekitar Danau Duta Harapan, Bekasi Utara.

Namun, tahun ini Didi mengaku dibuat heran dengan banyak warga, terutama anak muda yang datang menanyakan bendera bergambar bajak laut dari seri anime Jepang, One Piece.

“Mungkin sudah ada tujuh orang ya yang nanyain apakah saya jual bendera One Piece. Katanya ‘Jual bendera One Piece enggak, Bang? Filosofinya gimana gitu kata saya' masa bendera Merah Putih berjejer sama bendera One Piece,” ucap Didi saat ditemui di lokasi, Minggu, 3 Agustus 2025.

Baca Juga: Viral Pengibaran Bendera One Piece Jelang Perayaan Kemerdekaan, Harga Jolly Roger Meroket di e-Commerce?

Ia mengatakan, dirinya sempat kebingungan karena tak mengerti maksud dari permintaan tersebut. Apalagi, menurutnya, tidak ada kaitan antara simbol bajak laut anime dengan semangat kemerdekaan bangsa.

“Iya, tau-tau kok pada nanyain bendera One Piece. Saya pikir, kan enggak ada hubungannya dengan hari kemerdekaan,” lanjutnya.

Didi menambahkan, mayoritas pembeli yang menanyakan soal bendera One Piece berasal dari kalangan anak muda. Ia menduga fenomena itu sekadar tren yang digandrungi generasi milenial dan Gen Z.

“Kebanyakan itu anak-anak muda. Dari kalangan milenial sama Gen Z mungkin ya. Giliran saya tanya kenapa mereka beli bendera One Piece, katanya cuma suka aja, Bang,” katanya.

Meski heran dengan fenomena tersebut, Didi tetap berharap semangat kemerdekaan tetap menjadi makna utama di bulan Agustus.

Sebab, bagi pedagang kecil seperti dirinya, bulan Agustus adalah waktu penuh harapan untuk mencari rezeki dari hasil dagangan bendera.

“Mungkin kalau bulan Agustus ini kan maksudnya membuka peluang rezeki baru. Saya berharap pedagang kecil seperti saya tetap bisa berpenghasilan. Ibaratnya kami bisa dirangkul-lah sama ketua-ketua RT,” harapnya.

Sayangnya, Didi mengaku pendapatannya dari berjualan bendera dalam dua tahun terakhir terus mengalami penurunan. Padahal, ia dan pedagang lain hanya punya waktu terbatas, sekitar dua minggu, untuk berdagang setiap tahunnya.

“Dua tahun ke belakang omzet makin sepi aja. Padahal warga Indonesia itu harus punya rasa bangga. Bangga nih bisa beli bendera, bisa ingat pahlawan. Masa untuk beli bendera aja susah,” keluh Didi.

Baca Juga: Kenapa Bendera One Piece Dilarang Dikibarkan? Viral Masyarakat Ramai-ramai Pasang Bendera Bajak Laut

Ia menyebut, dahulu dirinya bisa memperoleh omzet hingga puluhan juta rupiah selama dua minggu menjelang 17 Agustus. Namun kini, pendapatannya hanya separuh dari angka tersebut.

“Tahun 2022 itu omzet paling besar saya. Waktu itu, orang-orang masih banyak yang beli langsung. Tapi sekarang, dapat 50 persennya aja udah syukur. Ibarat kerja pabrik sebulan, gitu,” ucapnya lirih.

Didi menjual berbagai jenis perlengkapan, mulai dari bendera merah putih dengan ukuran beragam, umbul-umbul, hingga tiang bambu. Untuk bendera ukuran 90 cm hingga 120 cm, ia mematok harga mulai dari Rp30.000. Sedangkan ukuran terbesar, yakni 180 cm, bisa mencapai Rp100.000.

Didi mengaku, meski tantangan utama saat ini berasal dari dominasi pasar online, ia masih kerap menemui pembeli-pembeli unik. Ada yang menawar harga sangat rendah, ada juga yang langsung membeli tanpa banyak tanya.

“Kadang ada juga yang rewel banget nawarnya. Tapi ya sudah biasa, saya juga ngerti kondisi orang beda-beda. Tapi kalau pembeli yang baik, satu kali nawar udah jadi,” ujarnya. (CR-3)


Berita Terkait


News Update