Saya belajar bahwa inovasi bisa lahir dari keterbatasan. Penggunaan media digital seperti Phet Simulasi tidak hanya mengatasi hambatan, tetapi juga meningkatkan antusiasme dan pemahaman siswa secara signifikan.
Studi Kasus Guru SD: Meningkatkan Imajinasi Siswa dengan Media Dongeng Kreatif
Situasi dan Masalah
Di SD Merah Putih, saya mengajar siswa kelas 3 dengan materi Bahasa Indonesia tentang "Menceritakan Kembali Isi Dongeng".
Fasilitas yang tersedia hanya proyektor bermasalah dan internet tidak stabil. Video dongeng yang terlalu panjang membuat siswa cepat bosan, sementara ilustrasi buku teks kurang menarik.
Tindakan yang Diambil
Saya menciptakan media sendiri, antara lain:
- Slideshow dongeng interaktif dengan gambar dan animasi ringan.
- Audio storytelling dengan efek suara buatan sendiri.
- Boneka tangan dan topeng kertas sebagai media konkret.
Baca Juga: Panduan Cek Sertifikasi Pendidik dan Konfirmasi NIK di Ruang GTK bagi Peserta PPG Tahap 2 Tahun 2025
Hasil Tindakan
- Siswa lebih fokus dan terlibat secara kinestetik.
- Kemampuan menceritakan ulang meningkat signifikan.
- Suasana kelas menjadi aktif dan menyenangkan.
Pengalaman Berharga
Saya menyadari bahwa kreativitas guru lebih penting daripada teknologi canggih. Media sederhana dan interaktif lebih efektif dalam membangun imajinasi dan keterampilan berbahasa siswa.
Studi Kasus Guru SMP: Menyiasati Film Edukatif yang Terlalu Panjang
Situasi dan Masalah
Saat mengajar "Teks Cerita Inspiratif" di kelas VIII SMP, saya menggunakan film pendek berdurasi 20 menit. Namun, siswa justru kehilangan fokus dan diskusi tidak berkembang. Hasil resensi siswa pun kurang mendalam.
Tindakan yang Diambil
Saya membagi film menjadi tiga bagian pendek (5–6 menit) dan menyisipkan sesi diskusi setelah setiap bagian. Saya juga membuat lembar diskusi dan membagikan link film agar bisa ditonton ulang di rumah.
Baca Juga: 15 Soal PPG Bahasa Inggris 2025 dan Kunci Jawaban untuk Referensi Belajar UKPPG
Hasil Tindakan
- Siswa lebih aktif berdiskusi dan memahami alur cerita.
- Hasil resensi menjadi lebih orisinal dan mendalam.
- Aktivitas belajar terasa lebih bermakna dan menyenangkan.
Pengalaman Berharga
Saya belajar bahwa durasi dan desain aktivitas sangat menentukan keberhasilan media pembelajaran. Aktivitas jeda dan diskusi membuat siswa lebih terlibat dan memahami secara mendalam.
Ketiga contoh di atas menunjukkan bahwa media pembelajaran bukan soal seberapa canggih teknologinya, melainkan seberapa tepat dan efektif penggunaannya dalam konteks kelas. Studi kasus yang baik harus menjawab 4 poin utama:
- Situasi dan masalah yang dihadapi.
- Langkah konkret yang diambil.
- Hasil yang tercapai.
- Refleksi pembelajaran yang diperoleh.