Tradisi Buruk Ekopol Kita

Kamis 31 Jul 2025, 17:07 WIB
Tradisi Buruk Ekopol Kita (Sumber: Istimewa)

Tradisi Buruk Ekopol Kita (Sumber: Istimewa)

Kini kita nikmati kehancuran demokrasi (baik ekonomi maupun politik); karena warisan konstitusi palsu; sehingga terjadi kelumpuhan hukum; dibarengi banjir praktik legalisme anti kritik; dikuatkan oleh dominasi oligarki dan praktik kleptokrasi di semua lini.

Baca Juga: Aplikasi SIAPkerja Kemnaker: Solusi Bantu Pencarian Kerja dan Pelatihan Gratis, Ini Cara Daftar dan Manfaatnya!

Semua itu karena kita mengkhianati negara pancasila hasil pikiran dan tindakan para pendiri republik. Negara pancasila itu intinya gotong-royong. Negara kita kini intinya gotong-nyolong.

Ingatlah. Pada rapat di BPUPKI, 15 Juli 1945, Bung Karno berkata, ”jikalau kita betul-betul hendak mendasarkan negara ini kepada faham kekeluargaan, faham tolong-menolong, faham gotong-royong, dan faham keadilan sosial, mari enyahkan tiap-tiap pikiran, tiap-tiap faham, tiap-tiap tindakan individualisme, kapitalisme dan liberalisme.“

Mengapa pendiri negeri ini anti terhadap individualisme, liberalisme dan kapitalisme? Sebab, semuanya bersumber dari kolonialisme dan imperalisme, yang menjadi alasan revolusi bangsa ini dengan mengorbankan harta, darah, nyawa, air mata, tenaga, waktu, cinta dan "pulsa."

Ringkasnya, negara pancasila sebagai buah revolusi, haram dikhianati. Jika dikhianati, itu artinya kita sedang menternak tradisi buruk. Tentu itu akan berbuah buruk dan busuk.

Yudhie Haryono-CEO Nusantara Centre.

 


Berita Terkait


News Update