Saya belajar bahwa media tidak harus mahal, yang penting kontekstual dan menarik. Inovasi sederhana bisa memberikan dampak besar terhadap kualitas pembelajaran.
Studi Kasus Masalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Identifikasi Masalah
LKPD yang saya gunakan dulu berasal dari buku paket dan kurang sesuai dengan kebutuhan siswa. Terlalu tekstual, tidak menarik, serta tidak mendukung keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif.
Solusi yang Diterapkan
Saya menyusun LKPD baru yang lebih visual, interaktif, dan berbasis aktivitas. Mulai dari peta konsep, eksperimen sederhana, hingga proyek mini. Saya juga membuat versi digital agar lebih fleksibel.
Hasil yang Diperoleh
Siswa lebih semangat mengerjakan LKPD. Mereka bisa berdiskusi, berpikir, hingga membuat karya. LKPD menjadi media pembelajaran, bukan sekadar lembar tugas.
Pembelajaran untuk Pengembangan Diri
Saya menyadari pentingnya desain LKPD yang kontekstual dan menarik. Ini membantu saya menjadi lebih kreatif dan peka terhadap karakter siswa.
Baca Juga: 3 Contoh Studi Kasus PPG 2025 untuk Guru SD-SMA Batas 500 Kata
Studi Kasus Strategi Pembelajaran
Identifikasi Masalah
Saya kerap menggunakan metode ceramah tanpa variasi. Akibatnya, siswa cepat bosan, pasif, dan kelas sulit dikelola. Padahal kemampuan mereka beragam.
Solusi yang Diterapkan
Saya mencoba strategi pembelajaran aktif seperti Project Based Learning, Discovery Learning, dan permainan edukatif. Saya juga memberikan proyek nyata seperti membuat taman sekolah atau eksperimen kelompok.
Hasil yang Diperoleh
Siswa menjadi aktif, senang belajar, dan mudah memahami materi. Kelas lebih kondusif karena mereka terlibat langsung dalam proses belajar.
Pembelajaran untuk Pengembangan Diri
Saya belajar bahwa strategi yang tepat bisa membangkitkan semangat belajar. Guru harus adaptif dan berani mencoba pendekatan baru.