Begini Pengakuan Warga Penerima BSU yang Gunakan Uang Bansos untuk Main Judol

Minggu 27 Jul 2025, 15:47 WIB
Ilustrasi - Seseorang tengah asyik bermain judi online (judol). (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Ilustrasi - Seseorang tengah asyik bermain judi online (judol). (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Salah satu warga penerima bantuan subsidi upah (BSU) dari pemerintah, Anton, nama samaran, mengaku menghabiskan uang bansos tersebut untuk bermain judi online (judol).

Pria berusia 25 tahun asal Jakarta Selatan itu, menceritakan baru mendapatkan uang BSU sebesar Rp600 ribu yang langsung ditransfer ke rekeningnya, belum lama ini.

Namun, bukannya digunakan untuk membeli kebutuhan pokok, Anton malah menggunakan uang tersebut, untuk bertaruh dengan bermain judi online atau judol.

Anton sudah hampir tiga tahun bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta dan mendapatkan bansos dari pemerintah.

Baca Juga: DPRD Desak Pemprov Jakarta Tindak Tegas Penerima Bansos yang Main Judol

"Waktu itu dapat Rp600 ribu masuk ke rekening, saya kirain duit apa. Pas saya cari tau ternyata ini bansos dari pemerintah, yang katanya BSU itu," kata Anton kepada Poskota, Minggu, 27 Juli 2025.

Anton yang secara sadar telah mendapatkan bansos yang diberikan kepada pekerja atau buruh dari pemerintah itu, lantas mengaku iseng dengan cara ingin memutar uang bantuan dengan bermain judol.

"Dari Rp600 ribu, Rp500 ribu sempat saya buat main judi online. Sempat menang, tapi karena nafsu kali ya, padahal udah menang Rp2 juta, tapi gak saya ambil akhirnya saya taruh terus, malah kalah," ungkap dia.

Meski kalah, Anton tidak merasa terlalu rugi. Sebab, uang yang digunakan untuk bermain judol merupakan uang bansos dari pemerintah.

"Kecuali kalau gaji saya pribadi, mungkin saya merasa rugi. Kalau kemarin karena uang cuma-cuma, terus saya juga penasaran karena saya mikir kalau menang kan bisa dua kali lipat dapatnya," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, buka suara terkait data PPATK 2024 yang mengungkap 15 ribu penerima bansos di Jakarta teridentifikasi bermain judol.

Pramono menyampaikan, jika penerima bansos terbukti terlibat judol, akan dialihkan kepada warga lain yang lebih membutuhkan.

Baca Juga: 15 Ribu Penerima Bansos di Jakarta Main Judol, Begini Respons Pramono Anung

"Bantuan sosial ditujukan bagi warga yang benar-benar membutuhkan,” ujar Pramono saat menghadiri Festival Hari Anak di kawasan GBK, Minggu, 27 Juli 2025.

"Jika ditemukan adanya keterlibatan dalam praktik judi online, maka bantuan akan dialihkan kepada warga lain yang lebih membutuhkan," ujarnya.

Pramono mengatakan, Pemprov Jakarta saat ini tengah berkoordinasi dengan PPATK, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik), Dinas Sosial, serta Inspektorat, untuk mendapatkan informasi yang komprehensif terkait masalah judol.

"Kami ingin memastikan bahwa dana bantuan dimanfaatkan sebagaimana mestinya, untuk memenuhi kebutuhan pokok dan meningkatkan ketahanan sosial ekonomi masyarakat," kata dia.


Berita Terkait


News Update