GAMBIR, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan, komitmennya untuk menindak Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang kedapatan bermain judi online (judol).
Dia mengaku, telah meminta data kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait kemungkinan ASN Pemprov Jakarta yang terlibat judol.
"Jadi tadi saya sudah sampaikan kepada Kepala PPATK Saya minta secara khusus kepada Bapak Inspektorat untuk meminta data judi online kalau memang ada dari ASN DKI Jakarta," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025.
Kendati demikian, Pramono mengatakan, bahwa para pelaku judol itu, sebenarnya adalah korban.
Baca Juga: Pemain Judol di Jakarta Capai 600 Ribu Orang, Total Deposit Rp3 Triliun
"Karena bagi kami, yang pertama tentunya saya menganggap bahwa siapapun yang bermain judi online itu, sebenarnya adalah korban. Karena, enggak ada yang namanya judi online itu akan menang, enggak ada," ujar Pramono.
Pramono menegaskan, akan melakukan pembinaan bagi ASN yang kedapatan melakukan judol. Namun, jika ASN itu tidak berubah, maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas.
"Maka untuk itu kalau memang ada di ASN DKI Jakarta yang melakukan, saya minta untuk dilakukan pembinaan, dilakukan perbaikan untuk itu. Tetapi kalau memang sudah tidak, ya tentunya kami akan mengambil tindakan untuk itu (tegas)," kata Pramono.
"Termasuk salah satunya tidak memberikan kesempatan promosi jabatan bagi yang bersangkutan," lanjutnya.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyampaikan, Berdasarkan data PPATK 2024 sebanyak 600 ribu warga Jakarta menjadi pemain judol.
Baca Juga: Wacana Pembatasan WhatsApp Call oleh Pemerintah, Warganet: Urusin Judol