JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jakarta, Pramono Anung, buka suara terkait data PPATK 2024 yang mengungkap 15 ribu penerima bansos di Jakarta teridentifikasi bermain judi online (judol).
Pramono menyampaikan, jika penerima bansos terbukti terlibat judol, akan dialihkan kepada warga lain yang lebih membutuhkan.
"Bantuan sosial ditujukan bagi warga yang benar-benar membutuhkan,” ujar Pramono saat menghadiri Festival Hari Anak di kawasan GBK, Minggu, 27 Juli 2025.
"Jika ditemukan adanya keterlibatan dalam praktik judi online, maka bantuan akan dialihkan kepada warga lain yang lebih membutuhkan," ujarnya.
Pramono mengatakan, Pemprov Jakarta saat ini tengah berkoordinasi dengan PPATK, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik), Dinas Sosial, serta Inspektorat, untuk mendapatkan informasi yang komprehensif terkait masalah judol.
Baca Juga: 15 Ribu Penerima Bansos di Jakarta Teridentifikasi Pemain Judol
“Kami ingin memastikan bahwa dana bantuan dimanfaatkan sebagaimana mestinya, untuk memenuhi kebutuhan pokok dan meningkatkan ketahanan sosial ekonomi masyarakat,” ujar Pramono.
Pramono mengajak masyarakat untuk turut serta menciptakan lingkungan yang sehat, produktif, dan terbebas dari praktik-praktik ilegal.
"Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan jika menemukan indikasi penyalahgunaan bansos di lingkungannya," kata Pramono.
Pramono menegaskan, pihaknya berkomitmen akan terus memperbarui data penerima bansos secara berkala agar bantuan dapat tersalurkan secara adil dan tepat sasaran.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bantuan yang diberikan benar-benar menyentuh mereka yang paling membutuhkan,” ujar dia.
Sebelumnya, PPATK merilis data dari total 602 ribu warga Jakarta, sekira 15 di antaranya teridentifikasi bermain judol.