Dalam trading, disarankan untuk fokus pada saham yang sedang mengalami uptrend karena potensi keuntungannya lebih tinggi.
Support dan Resistance, Level Psikologis yang Perlu Dikuasai
Setelah mengenali tren, langkah berikutnya adalah memahami support dan resistance. Kedua konsep ini merupakan area psikologis penting dalam pergerakan harga.
- Support: area harga di mana permintaan tinggi dan harga cenderung memantul naik.
- Resistance: area harga di mana tekanan jual meningkat dan harga cenderung turun.
Penting untuk diingat bahwa support dan resistance bukanlah satu titik harga pasti, melainkan sebuah area. Menggunakan grafik, trader bisa memetakan area-area ini berdasarkan pergerakan harga di masa lalu.
Contohnya, jika harga sebuah saham pernah turun ke Rp13.000 dan kemudian naik lagi, maka Rp13.000 akan menjadi level support psikologis bagi banyak investor.
Chart Pattern, Pola-Pola yang Mengulang Sejarah
Langkah selanjutnya dalam analisis teknikal adalah mengenali chart pattern atau pola grafik seperti:
- Symmetrical triangle
- Bullish pennant
- Double top / bottom
Pola-pola ini cenderung berulang dari waktu ke waktu, karena pelaku pasar dan psikologinya relatif sama.
Dengan memahami chart pattern, trader bisa memperkirakan arah pergerakan harga berikutnya dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi.
Strategi Batasi Risiko, Maksimalkan Peluang
Trading bukan hanya soal membeli dan menjual saham, tapi juga soal mengelola risiko. Prinsip umum yang digunakan adalah:
- Batasi risiko per transaksi maksimal 2 persen dari total modal.
- Misalnya, jika Anda memiliki modal Rp100 juta, maka kerugian maksimal yang bisa ditoleransi dalam satu transaksi adalah Rp2 juta.
Selain itu, penting untuk memiliki exit plan, yaitu strategi keluar dari posisi:
- Take profit: keluar ketika target keuntungan tercapai.
- Cut loss: keluar ketika harga turun hingga batas toleransi kerugian.
Disarankan untuk melakukan cut loss jika harga turun maksimal 10 persen dari harga beli. Kenapa? Karena penurunan yang dibiarkan bisa mengharuskan harga naik lebih tinggi lagi hanya untuk kembali ke titik impas.
Hindari Average Down, Fokus pada Disiplin
Salah satu kesalahan umum pemula adalah melakukan average down, yaitu membeli lagi ketika harga turun dengan harapan harga akan naik kembali.