POSKOTA.CO.ID – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bukan sekadar ajang perkenalan.
Pada tahun ajaran 2025/2026, Kemendikbudristek memperkenalkan Asesmen MPLS 2025 untuk jenjang SMP dan sederajat sebagai langkah awal mengukur kemampuan literasi membaca dan numerasi siswa baru.
Selain itu, siswa juga diajak memahami cara menangani kondisi darurat seperti kejang.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui rangkuman ringkasnya.
Baca Juga: Kunci Jawaban Kurikulum Merdeka Mapel Bahasa Indonesia Kelas 11 Bab 1: Kosakata dan Ketahanan Pangan
Tujuan dan Jadwal Asesmen
Asesmen MPLS 2025 dirancang untuk memberikan gambaran awal tentang potensi literasi dan numerasi siswa kelas 7 SMP, SMP LB, dan sederajat.
- Pelaksanaan: hari ketiga MPLS, yakni Rabu, 16 Juli 2025.
- Format: 24 soal pilihan ganda, waktu pengerjaan 60 menit.
Hasil asesmen bukan penentu kelulusan, melainkan pijakan guru untuk merancang pendampingan belajar yang tepat.
Format Soal Literasi dan Numerasi
- Literasi Membaca: Menguji kemampuan memahami teks, menarik kesimpulan, dan menafsirkan informasi.
- Numerasi: Mengukur keterampilan berhitung dasar, pemecahan masalah, dan logika numerik.
Penanganan Orang yang Kejang: Larangan dan Langkah Tepat
Saat menghadapi korban kejang, tindakan yang salah bisa berakibat fatal. Berikut poin penting yang harus diperhatikan.
Larangan Utama
Jangan memberi makanan atau membatasi gerak kejang. Memberi makanan saat kejang berisiko tersedak, sedangkan membatasi gerak dapat melukai otot atau sendi.
Langkah Penanganan yang Benar
- Hubungi ambulans segera setelah mengenali kejang.
- Setelah kejang mereda, posisikan tubuh korban miring agar jalan napas terbuka.
- Letakkan bantalan di bawah kepala untuk mencegah benturan.
Penolong yang panik cenderung membuat kesalahan dan memperburuk kondisi korban.