Disdikbud Tangsel Telusuri Dugaan Pungutan Rp1 Juta di SDN Ciledug Barat

Kamis 17 Jul 2025, 18:01 WIB
Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikbud Tangsel, Didin Sihabudin di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Kamis, 17 Juli 2025. (Sumber: Poskota/Primayanti Juli Kumala Manalu)

Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikbud Tangsel, Didin Sihabudin di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Kamis, 17 Juli 2025. (Sumber: Poskota/Primayanti Juli Kumala Manalu)

PAMULANG, POSKOTA.CO.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengusut dugaan pungutan liar (pungli) sebesar Rp1,1 juta per siswa SDN Ciledug Barat, Kecamatan Pamulang, untuk biaya seragam.

Dugaan pungli ini dikeluhkan salah seorang wali murid. Wali murid tersebut merasa keberatan membayar biaya seragam baru kedua anaknya sebesar Rp2,2 juta, karena pihak sekolah melarang penggunaan seragam lama.

“Kami sudah memeriksa kepala sekolah dan memastikan belum ada pembayaran dari wali murid langsung ke rekening pribadi kepala sekolah,” kata Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikbud Tangsel, Didin Sihabudin kepada awak media, Kamis, 17 Juli 2025.

Didin mengatakan, telah menerima keluhan 25 wali murid yang diminta melakukan pembayaran seragam. Ia telah menginstruksikan pengembalian dana seragam kepada para wali murid.

Baca Juga: Pungli pada Proses Rekrutmen PPSU Jakarta, Pengamat Desak Evaluasi Total

“Kalau soal seragam, kami sampaikan pakai saja seragam yang ada. Tidak boleh ada kewajiban beli seragam baru,” jelasnya.

Terkait sanksi untuk kepala sekolah, Disdikbud Kota Tangsel menyatakan akan melaporkan hasil pemeriksaan kepada Kepala Dinas untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan.

“Kami akan laporkan ke Pak Kadis. Sementara ini kepala sekolah masih aktif karena pembelajaran harus tetap berjalan,” ujarnya.

Kemudian, ia juga memastikan siswa yang sempat terancam tidak bisa bersekolah, karena kendala biaya, mengikuti proses belajar mengajar.

Baca Juga: DPRD Jakarta Tanggapi Pungli Rekrutmen PPSU: Ditindak Jika Terbukti

“Yang paling penting adalah anak-anak bisa bersekolah dengan nyaman. Saya sudah berbicara langsung dengan orang tuanya, Bu Santi, dan beliau senang karena sekolahnya dekat dan anaknya sudah masuk kelas,” katanya. (CR-1)


Berita Terkait


News Update